
Headline24jam.com – Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari CQUniversity menemukan bahwa serial kartun anak Bluey tidak hanya digemari oleh anak-anak, tetapi juga dapat membantu mengembangkan ketahanan emosional. Penelitian ini mencakup analisis episode musim pertama hingga ketiga yang menunjukkan bagaimana cerita dalam Bluey mengajarkan anak-anak cara menghadapi tantangan dan kekecewaan.
Bluey dan Ketahanan Emosional
Bluey, kartun asal Australia yang bercerita tentang keluarga anjing di Brisbane, telah menarik perhatian banyak orang tua dan anak-anak. Karakter-karakter unik dan humoris dalam tayangan ini membuatnya mudah ditonton oleh orang dewasa. Selain itu, Bluey juga mengatasi isu-isu yang sering dihadapi oleh anak, membantu mereka belajar cara mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Metodologi Penelitian
Tim peneliti mula-mula menggunakan Kerangka Ketahanan Grotberg yang membagi ketahanan menjadi tiga aspek: "I am", "I have", dan "I can".
- "I am" berfokus pada rasa diri seseorang, termasuk kekuatan dan nilai-nilai.
- "I have" menekankan dukungan eksternal dari keluarga dan teman.
- "I can" mengacu pada keterampilan praktis dalam mengatasi kesulitan.
Temuan Utama Studi
Peneliti mencatat bahwa hampir 50% episode pimpinan menampilkan tema ketahanan, dengan 48,7% sebagai tema utama atau sekunder. Episode seperti "The Show" menggambarkan bagaimana karakter Bingo belajar untuk mengatasi kekecewaan dengan bimbingan orang tuanya.
“Ketika pengasuh menunjukkan cara untuk mengakui rasa sakit dan meresponsnya dengan tenang, anak-anak lambat laun belajar mengelola emosi negatif mereka,” jelas Bradley Smith, penulis studi dan dosen senior psikologi di CQUniversity Australia.
Peran Orang Tua dalam Ketahanan
Analisis menunjukkan bahwa karakter orang tua, terutama ibunya Bluey, memiliki peran signifikan dalam membimbing anak-anak melalui situasi sulit. Dari total 73 alur cerita terkait ketahanan yang diidentifikasi, 64,4% melibatkan orang tua sebagai fasilitator.
Kesimpulan Penelitian
Penelitian ini menyarankan agar orang tua mulai berdiskusi dengan anak-anak mereka mengenai perasaan mereka saat menonton Bluey. Dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Apa yang kamu rasa dialami Bluey saat itu?", orang tua dapat membantu anak-anak memahami dan membicarakan emosi mereka sendiri.
Dalam dunia yang terus berubah, Bluey menawarkan alat yang berguna bagi anak-anak untuk membangun ketahanan emosional dan memahami pentingnya dukungan dari keluarga. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Educational and Developmental Psychologist.