
Headline24jam.com – Dunia politik Amerika Serikat berduka atas kematian aktivis konservatif dan pendiri Turning Point USA, Charlie Kirk, yang ditembak pada Rabu, 10 September 2025, di Utah Valley University (UVU) saat berbicara di depan 3.000 mahasiswa. Kirk, 31 tahun, mengalami luka fatal akibat peluru yang mengenai arteri di lehernya.
Penembakan Tragis di UVU
Kirk tewas pada sore hari saat acara The American Comeback Tour, sebuah kampanye nasional yang ia laksanakan di berbagai universitas. Insiden terjadi saat ia menjawab pertanyaan dari mahasiswa, dan peluru dilaporkan ditembakkan dari atap Losee Center, gedung pusat layanan mahasiswa.
Respons Terhadap Insiden
Presiden Donald Trump mengumumkan kabar duka tersebut, diikuti dengan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih. Kirk dikenal sebagai sosok yang vokal dalam memperjuangkan nilai-nilai konservatif dan sering kali beropini kontroversial, termasuk pandangannya tentang gender. "Dia dicintai oleh semua, terutama saya. Kami mencintaimu, Charlie," cuit Trump di Truth Social.
Kecaman Terhadap Kekerasan Politik
Kematian Kirk memicu sejumlah kecaman dari tokoh politik terkemuka. Mantan Presiden Bill Clinton menyatakan rasa sedih dan marahnya, sementara George W. Bush menuduh penembakan tersebut sebagai tindakan kekerasan politik. Barack Obama dan Joe Biden juga mengutuk insiden itu, menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam demokrasi.
Kehidupan dan Karir Charlie Kirk
Charlie Kirk lahir pada 14 Oktober 1993 dan mulai dikenal luas setelah mendirikan Turning Point USA pada 2012. Organisasi ini berhasil menggalang aktivisme konservatif di kampus-kampus dengan agenda pro-kapitalisme dan nasionalis. Kirk merupakan komunikator ulung yang berhasil menarik perhatian generasi muda dengan gaya retorika agresif dan penuh energi.
Reaksi dari Pemimpin Dunia
Pernyataan duka juga datang dari pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyebut Kirk sebagai "The lion heart for Israel". PM Inggris Keir Starmer menekankan pentingnya kebebasan berdebat tanpa rasa takut.
Warisan yang Terus Hidup
Kini, UVU yang menjadi lokasi tragedi tersebut akan dikenang sebagai tempat di mana suara konservatif muda diambil secara brutal. Charlie Kirk meninggalkan istri, Erika, dan dua anak kecilnya, namun pengaruh dan visinya akan tetap diingat. "Sekali lagi, sebuah peluru membungkam penyampai kebenaran paling fasih di eranya," ungkap Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr.
Pertanyaan untuk Masa Depan
Tragedi ini menyisakan pertanyaan besar; akankah ini menjadi titik balik bagi Amerika untuk menolak politik berbasis kekerasan, atau justru memperparah polarisasi di tengah masyarakat?
Reporter: CHAHAYA SIMANJUNTAK