
Headline24jam.com – Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa beberapa orang lebih menarik bagi nyamuk dibandingkan yang lain, terutama selama acara festival musik di Belanda. Penelitian yang melibatkan 465 peserta ini mencari tahu faktor-faktor yang berkontribusi terhadap daya tarik nyamuk.
Metode Penelitian
Di lokasi festival, para peneliti meminta peserta untuk mengisi kuesioner mengenai kebersihan, pola makan, dan aktivitas mereka. Informasi ini mencakup konsumsi alkohol serta pengaturan tidur, termasuk apakah mereka tidur sendiri atau tidak.
Penilaian Daya Tarik Nyamuk
Para peneliti kemudian menggunakan kangker transparan untuk mengukur daya tarik nyamuk betina jenis Anopheles terhadap peserta. Nyamuk hanya bisa mencium aroma dari lengan peserta, dan hasil pengukuran dilakukan melalui pencatatan jumlah pendaratan nyamuk pada lengan dibandingkan dengan total pendaratan.
Temuan Menarik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menggunakan tabir surya dan yang tidak mengikuti rutinitas shower biasanya kurang menarik bagi nyamuk. Selain itu, individu dengan lebih banyak bakteri Streptococci di kulit mereka juga didapati lebih menarik bagi serangga tersebut.
Pengaruh Alkohol dan Tidur
Lebih menarik lagi, peserta yang mengonsumsi bir dan yang tidak tidur sendiri ditemukan sangat menarik bagi nyamuk. Peneliti menyatakan, "Gaya hidup yang seimbang — seperti menghindari alkohol dan obat-obatan, tidur sendiri, serta rutin menggunakan tabir surya — dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk." Mereka menekankan bahwa penelitian ini tidak menemukan bukti yang mendukung mitos umum terkait jenis darah.
Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Walaupun hasil ini cukup menarik dan dilakukan di lingkungan yang lebih alami, peneliti mengakui adanya keterbatasan. Mereka mencatat bahwa peserta adalah sekelompok penggemar musik yang memilih untuk berpartisipasi.
Kesimpulannya, meskipun ditemukan hubungan antara pilihan gaya hidup dan daya tarik terhadap nyamuk, peneliti mengingatkan bahwa penyebab lainnya mungkin juga ada. Penelitian ini dipublikasikan di platform bioRxiv dan menunjukkan pentingnya lebih banyak penelitian untuk menjelaskan fenomena ini dengan lebih baik.
Jika Anda menikmati bir saat beraktivitas di luar ruangan, pertimbangkan untuk menggunakan tabir surya atau mungkin skip rutinitas mandi Anda.