
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pangolin berbelly putih, spesies yang kecil, langka, dan pemalu, memiliki jumlah kromosom yang sangat tinggi, yakni 114, menjadikannya salah satu mamalia dengan jumlah kromosom terbanyak. Penemuan ini terjadi saat tim ilmuwan dari UCLA mempelajari genom beberapa spesies pangolin pada tahun 2023.
Penelitian Genom Pangolin
Dalam studi tersebut, ilmuwan meneliti tiga spesies pangolin, termasuk pangolin berbelly putih, pangolin Cina, dan pangolin Sunda. Mereka menemukan bahwa hanya pangolin betina yang memiliki 114 kromosom, sementara pangolin jantan memiliki 113 kromosom. Temuan ini menarik perhatian karena umumnya, kedua jenis kelamin memiliki jumlah kromosom yang sama.
Keunikan Kromosom Pangolin
Jen Tinsman, seorang ahli biologi evolusi di UCLA dan salah satu penulis penelitian, menyatakan, “Ada tidak ada yang serupa di planet ini.” Kromosom adalah struktur berbentuk benang dalam inti sel yang mengemas DNA dan melindungi instruksi genetik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Jumlah Kromosom Dalam Spesies Lain
Berlatar belakang jumlah kromosom, spesies lain memiliki variasi yang signifikan; misalnya, manusia (Homo sapiens) memiliki 23 pasang kromosom, sedangkan kera memiliki 24 pasang. Meski begitu, jumlah kromosom tidak selalu berhubungan dengan ukuran, kecerdasan, atau kompleksitas suatu spesies.
Ancaman terhadap Pangolin
Pangolin merupakan hewan yang paling banyak diperjualbelikan di dunia. Penyelundup mencari sisiknya yang dianggap memiliki nilai medis dan dagingnya yang dianggap sebagai makanan lezat di beberapa wilayah. Meskipun semua delapan spesies pangolin dilindungi oleh larangan perdagangan internasional, pasar ilegal tetap marak, mendorong hewan ini semakin dekat dengan kepunahan.
Pentingnya Memahami Genetika Pangolin
Dengan memahami genetika pangolin, para peneliti dan konservasionis dapat melacak asal produk pangolin, suatu langkah penting dalam merobohkan jaringan perdagangan ilegal dan melindungi spesies ini. Ryan Harrigan, seorang profesor tambahan di UCLA Center for Tropical Research, mencatat, “Memahami kromosom dan struktur gen penting untuk konservasi. Ini dapat menentukan bagaimana kita mengelola populasi.”
Studi ini bukan hanya menambah pengetahuan tentang pangolin, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menjaga keberadaan spesies yang terancam punah ini.