
Headline24jam.com – Peneliti dari The Jackson Laboratory (JAX) telah berhasil mengembangkan terapi antibodi yang dapat melindungi dari berbagai strain virus influenza, termasuk varian avian dan swine yang berbahaya. Terapi ini menunjukkan efektivitas yang cukup tinggi dalam percobaan pada tikus, memberikan harapan baru dalam penanganan influenza.
Terapi Antibodi Triple
Para peneliti merancang kombinasi tiga antibodi yang mampu melindungi tikus dari hampir semua strain flu yang diuji. Dalam studi terbaru, terapi ini menunjukkan tingkat kelangsungan hidup hingga 88% pada tikus yang terinfeksi virus flu manusia dan varian flu burung zoonosis yang mematikan.
Masalah Terapi Flu Saat Ini
Obat flu yang saat ini disetujui umumnya menargetkan enzim virus. Namun, karena influenza sering bermutasi, pengobatan ini sering kali tidak efektif dalam waktu singkat. Sebaliknya, terapi antibodi baru ini mampu memberikan perlindungan jangka panjang dan tetap efektif meskipun virus mengalami mutasi.
Metodologi Penelitian
Penelitian melibatkan penggunaan antibodi monoklonal yang dirancang untuk menargetkan M2e, bagian dari protein M2 pada virus. Tikus diobati dengan antibodi ini sebelum atau setelah terinfeksi virus, dan perlindungan mereka diukur berdasarkan tingkat kelangsungan hidup, penurunan berat badan, dan kadar virus di paru-paru.
Hasil Menjanjikan
Terapi antibodi tunggal dan ganda menunjukkan hasil yang kurang efektif, dengan tingkat kelangsungan hidup antara 33 hingga 44 persen. Namun, kombinasi dalam bentuk cocktail triple menunjukkan efektivitas yang luar biasa, dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi bahkan setelah infeksi yang parah.
Perlindungan Berlangsung Lama
“Ini adalah pertama kalinya kami melihat perlindungan yang luas dan bertahan lama terhadap flu dalam sistem hidup,” ungkap Silke Paust, penulis senior penelitian. Ia mencatat bahwa terapi ini tetap efektif, bahkan ketika diberikan hingga lima hari setelah infeksi, dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 100% untuk yang dirawat dalam tiga hari pertama.
Impikasi untuk Masa Depan
Temuan ini membuka pintu bagi kemungkinan kelas baru pengobatan flu yang bisa disiapkan sebelumnya dan digunakan dengan segera dalam menghadapi wabah musiman atau pandemi. Berbeda dengan vaksin yang memerlukan waktu pengembangan, terapi antibodi ini menawarkan perlindungan instan, terutama bagi populasi berisiko tinggi.
Langkah Selanjutnya
Tim peneliti sedang dalam proses mengembangkan antibodi yang diubah "humanized" untuk uji klinis, yang dirancang agar aman dan efektif untuk manusia. Sementara itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada selama musim flu, karena terapi ini belum siap untuk digunakan secara luas.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.