
Headline24jam.com – The Championship features a diverse array of 24 managers, each with unique traits that shape their teams. The 2025/26 season highlights a mix of experienced and modern tacticians, reflecting the evolution of coaching in English football’s second-tier league.
Keberagaman Pelatih di Championship
Dalam beberapa tahun terakhir, klub-klub di EFL telah mengalami pergeseran dari pelatih tradisional ke para pelatih yang lebih modern. Ada pelatih berpengalaman seperti Mark Robins dan Phil Parkinson yang terus berkontribusi di liga ini. Robins, misalnya, telah memulai musim dengan sukses di Stoke City.
Pelatih Muda yang Menjanjikan
Beberapa pelatih muda, seperti Will Still, Ryan Mason, dan Alan Sheehan, sedang menjalani tugas sebagai pelatih kepala untuk pertama kalinya di liga ini. Mereka harus menghadapi tantangan-tantangan baru yang ditawarkan oleh Championship.
Pendatang Baru dari Luar Negeri
Pelatih asal luar negeri seperti Gerhard Struber, Paulo Pezzolano, dan Julien Stephan juga mencoba peruntungan mereka di Championship, memanfaatkan pengalaman internasional untuk meningkatkan performa tim mereka. Setiap pelatih membawa filosofi unik yang membedakan gaya bermain tim mereka, menciptakan persaingan yang menarik di setiap pertandingan.
Chris Davies: Pelatih Menarik di Championship
Don Goodman, mantan striker EFL dan analis Sky Sports, mengungkapkan bahwa Chris Davies dari Birmingham City adalah pelatih yang paling menarik saat ini. “Ada banyak manajer berpengalaman di Championship, tetapi saya terkesan dengan perjalanan awal karier Chris Davies,” katanya. Pada musim lalu, Davies sukses membawa Birmingham City meraih gelar juara Liga Satu, berkat tim yang bermain menyerang dan konsisten.
Tantangan Birmingham City di Championship
Namun, tantangan kini berbeda di Championship. Birmingham City berharap untuk menjalani musim yang baik setelah investasi signifikan di bursa transfer. Sayangnya, mereka mengalami dua kekalahan beruntun melawan Leicester City dan Stoke City, serta tersingkir dari Piala EFL oleh tim Liga Satu, Port Vale.
Davies kini menghadapi tekanan untuk segera mengembalikan performa timnya agar tidak terjerembab lebih dalam di klasemen Championship. Situasi ini bisa berpengaruh terhadap masa depan karirnya di St. Andrew’s. Keberhasilan memperbaiki performa tim sangat penting untuk menjaga stabilitas di klub yang memiliki ekspektasi tinggi.