
Headline24jam.com – Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menjelaskan pentingnya peringatan Maulid Nabi sebagai ajakan untuk membangun peradaban berlandaskan akhlak, persatuan, dan kemajuan. Peringatan ini diadakan di Jakarta, dihadiri oleh ulama, santri, dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah.
Panggilan untuk Meneladani Rasulullah
Dalam sambutannya, Ibas mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. Ia menekankan bahwa teladan dari Rasulullah harus menjadi fondasi dalam membangun masyarakat yang beradab dan berbudi luhur.
Ibas mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an, yang menyatakan bahwa Rasulullah adalah teladan yang baik. Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk mengikuti contoh tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Revolusi Akhlak di Semua Aspek
Ibas menegaskan perlunya melakukan revolusi akhlak di seluruh aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga ruang kekuasaan. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi untuk mencapai kemajuan.
“Kita bisa lebih maju jika bersatu. Ulama, umara, santri, dan rakyat harus saling mendukung,” ujarnya.
Program untuk Masyarakat
Sebagai wakil rakyat, Ibas juga menjelaskan beberapa program yang sedang ia kawal, termasuk Beasiswa Santri dan digitalisasi pesantren. Ia juga mendorong pendirian Kementerian Haji dan Umrah, serta memberikan makanan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.
Ia menekankan pentingnya tunjangan dan sertifikasi bagi guru ngaji dan madrasah, serta pengangkatan guru honorer.
Menjaga Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045
Ibas menutup sambutannya dengan menyerukan sinergi untuk mencapai Indonesia Emas 2045. “Jika kita kompak, kita bisa membangun demokrasi yang berakhlak,” imbuhnya.
Ia mendorong agar nilai-nilai kebangsaan diajarkan sejak dini, dengan dukungan dari semua pihak.
Tanggapan dari Tokoh Pesantren
Dalam acara tersebut, KH. Hasan Abdullah Sahal menekankan pentingnya keteladanan dalam membangun peradaban. Ia sepakat dengan pesan Ibas dan mengajak untuk berkolaborasi demi akhlak yang lebih baik.
Tantangan Era Digital
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Nanang Samodra, menyentuh tantangan karakter santri di era digital. Ia menekankan perlunya dukungan dari orang tua dan guru untuk pembinaan karakter.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh pesantren, termasuk KH. Hasan Abdullah Sahal dari Pesantren Modern Darussalam Gontor dan H. Saroni, Lc dari Pesantren Modern Arrisalah Ponorogo.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat dapat bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.