
Headline24jam.com – Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) melakukan audiensi di Kantor DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, pada Rabu (17/9/2025) untuk membahas kurangnya pelayanan di Rumah Sakit Mitra Idaman. Audiensi ini dihadiri oleh Komisi II DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Dinas Perhubungan.
Sorotan Pelayanan RS Mitra Idaman
Ketua GIBAS Kota Banjar, Gintara Ginting, menyampaikan keprihatinan mengenai kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Ia menegaskan bahwa banyak pasien, terutama yang kurang mampu, mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan medis yang memadai.
Gintara memberikan contoh, terdapat pasien yang ditolak di IGD karena ruang perawatan sudah penuh. Ada juga kasus di mana pasien harus menjaminkan kendaraan mereka untuk biaya rawat inap. “Jangan sampai ada paradigma di masyarakat bahwa yang miskin jangan sakit. Kita tahu ekonomi sedang sulit di Kota Banjar,” ujarnya.
Pengawasan dan Sanksi
GIBAS berharap agar ada pengawasan yang ketat dan sanksi bagi oknum tenaga kesehatan yang mengabaikan pasien. “Kami ingin kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Gintara menegaskan perlunya tindakan tegas.
Perizinan dan Masalah Parkir
Selain isu pelayanan, GIBAS juga menyoroti perizinan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) terkait parkir di depan Rumah Sakit Mitra Idaman. Terlihat jelas adanya kendaraan yang terparkir semrawut meski sudah ada rambu larangan parkir.
Gintara menyebutkan bahwa kondisi ini menyebabkan kemacetan, terutama saat orang tua menjemput anak sekolah.
Tanggapan Direksi dan Dinas Perhubungan
Direktur RS Mitra Idaman, Eka Lina Liandari, mengucapkan terima kasih atas masukan tersebut. Ia menyatakan bahwa semua hal itu akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki pelayanan rumah sakit ke depannya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjar, Asep Sutarno, mengonfirmasi bahwa sebelumnya ada rekomendasi terkait Analisis Dampak Lalu Lintas untuk RS Mitra Idaman. Namun, ia menjelaskan bahwa masalah muncul karena kontrak lahan parkir tidak dilanjutkan, yang mengakibatkan pengunjung terpaksa memarkir kendaraan di bahu jalan.
Dengan demikian, diharapkan ada kolaborasi antara pihak rumah sakit, pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit Mitra Idaman.