
Headline24jam.com – Aktor Jonathan Frizzy menyesali perbuatannya dan pengalaman pahit yang dialaminya akibat kasus rokok berbahaya yang menjeratnya. Dalam sidang terbaru di Pengadilan Negeri Tangerang pada Rabu (17/9/2025), ia mengaku bahwa kasus ini telah menghancurkan hidupnya dan menyebabkan jaraknya semakin jauh dari anak-anaknya.
Penyesalan Mendalam
Jonathan, yang berusia 44 tahun, merasa kecewa dan marah atas kesalahan yang dilakukannya. Ia mengungkapkan hal ini dengan penuh emosi saat berbicara di depan majelis hakim.
"Bukan hanya menyesal, hidup saya hancur. Saya menyesal, kecewa, marah atas semua kesalahan yang sudah saya perbuat di luar kemampuan," ujar Jonathan.
Terpisah dari Anak-anaknya
Dalam pernyataan selanjutnya, Jonathan menekankan bahwa dia sangat merasa bersalah karena harus terpisah dari ketiga anaknya selama proses hukum ini. Anak-anak tersebut adalah hasil dari pernikahannya dengan Dhena Devanka.
"Saya punya anak tiga dan harus terpisah dari mereka. Saya berharap masyarakat Indonesia bisa belajar dari kasus saya," tambahnya.
Tidak Berniat Mengimpor Barang Terlarang
Dalam persidangan, Jonathan ditanya oleh Hakim Ketua mengenai alasan penggunaan barang terlarang yang diimpor dari luar negeri. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk membawa barang tersebut ke Indonesia.
"Niat mendatangkan sih gak ada, Yang Mulia. Waktu itu memang kejadiannya Evan yang nawarin untuk hal itu," jawab Jonathan.
Mencari Ketentraman
Lebih lanjut, Jonathan menjelaskan bahwa ia hanya ingin mencari sesuatu untuk menenangkan diri. Dia mengaku mengalami kesulitan tidur, dan berpikir bahwa penggunaan vape dengan zat etomidate akan membantunya.
"Saya berniat untuk mencari yang menenangkan. Ini seperti yang bisa membantu untuk tidur di tengah jadwal syuting yang padat," papar Jonathan.
Tuntutan Hukum
Saat ini, Jonathan Frizzy menghadapi dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum bersama tiga terdakwa lainnya, yakni Erna, Bahrun, dan Evan. Mereka dijerat Pasal 435 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang mengatur penyalahgunaan zat berbahaya.
Perasaan penyesalan yang ditunjukkan Jonathan di depan hakim menarik perhatian masyarakat. Sejak kasus ini terkuak pada Mei 2025, ia terkesan diam dan tidak pernah membahas penyesalannya di media. Kini, alasan di balik keputusannya untuk menggunakan barang terlarang pun semakin jelas.