
Headline24jam.com – John Terry, bek legendaris Chelsea, kemungkinan besar akan meninggalkan klub yang telah menjadi rumahnya selama lebih dari dua dekade. Keputusan ini diumumkan pada Januari 2016, mengejutkan banyak penggemar yang telah melihatnya berjuang bersama klub selama masa-masa puncak dan tantangan.
Karir Awal di Chelsea (2000-04)
Terry mulai meniti karir profesionalnya di Chelsea pada tahun 1998, dengan debut di Piala Liga melawan Aston Villa. Ia perlahan mendapatkan tempat di tim utama dan menjadi pemain penting setelah pelatih Claudio Ranieri memberinya kepercayaan dengan 22 penampilan di Premier League musim 2000-01.
Prestasi itu mengantarnya menjadi Pemain Terbaik Chelsea musim tersebut. Momen bersejarah lainnya terjadi ketika Terry mendapatkan debut internasional melawan Serbia dan Montenegro pada Juni 2003.
Kesuksesan Bersama Mourinho (2004-07)
Kedatangan Jose Mourinho pada tahun 2004 menandai awal dari era baru bagi Chelsea. Terry dipercaya sebagai kapten dan memimpin tim meraih gelar juara, termasuk dua gelar Premier League dan dua Piala Liga. Ia juga diakui sebagai Pemain Terbaik PFA pada tahun 2005.
Masa ini juga menyaksikan Chelsea tampil di semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya. Terry terus memperkuat reputasinya di lapangan dan menjadi sosok sentral dalam pertahanan tim.
Masa Sulit dan Kejadian Menegangkan (2007-11)
Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Kehilangan Mourinho pada 2007 diikuti oleh kegagalan di sejumlah kompetisi, termasuk Liga Inggris dan Liga Champions. Momen paling menyedihkan bagi Terry terjadi ketika ia gagal mengeksekusi penalti di final Liga Champions 2008.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Terry tetap menunjukkan ketahanan dan semangat juang yang tinggi. Pada 2010, ia terlibat dalam skandal yang sempat merusak citranya, namun berhasil bangkit dan muncul sebagai pahlawan saat tim memburu gelar Premier League.
Perubahan Manajemen dan Tantangan Baru (2010-13)
Setelah dua tahun tanpa trofi, Chelsea diharuskan memutar kembali tim mereka. Pelatih Andre Villas-Boas mencoba mengubah gaya permainan, tetapi hal ini justru menempatkan Terry dalam posisi sulit. Insiden rasial juga membuatnya terlibat dalam kontroversi yang berimbas pada karir internasionalnya.
Meskipun demikian, Terry kembali mendapatkan sorotan ketika Roberto Di Matteo menjadi pelatih sementara dan membawanya meraih gelar Liga Champions pertama klub.
Kebangkitan Sebagai Pemimpin (2013-15)
Setelah periode sulit, Mourinho kembali dan membantu Terry menemukan kembali performa terbaiknya. Bersama Gary Cahill, Terry membentuk pertahanan yang kokoh, membawa Chelsea meraih gelar Premier League keempat pada tahun 2015. Pada usia 34 tahun, Terry tampil luar biasa dengan mencatatkan setiap menit di liga.
Masa Akhir dan Refleksi (2015-16)
Musim lalu, Chelsea menghadapi kesulitan. Terry mulai kehilangan tempatnya di tim utama saat manajer Guus Hiddink mencoba mengubah strategi. Dengan situasi ini, masa depan Terry di klub menjadi tanda tanya.
Meski klub menawarkan perpanjangan kontrak seiring dengan penurunan perannya, keputusan mengenai masa depannya belum diambil. Penggemar berharap bisa melihat kapten mereka tetap bersama klub yang telah memberinya begitu banyak kenangan.
Sebagai simbol kebanggaan klub, banner yang menggambarkan “Captain, Leader, Legend” di Shed End menjadi penanda cinta penggemar kepada sosok yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah Chelsea.