
Headline24jam.com – Nissan mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi Ariya EV untuk pasar AS mulai tahun 2026 sebagai bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan. Langkah ini mencakup pemangkasan biaya, penutupan pabrik, dan penyederhanaan lini produk.
Penghentian Produksi Ariya EV
Menurut memo yang diperoleh oleh Automotive News, keputusan ini diambil untuk mengalokasikan kembali sumber daya dan mengoptimalkan portofolio kendaraan listrik Nissan. Dalam pernyataannya kepada InsideEVs, Nissan menegaskan bahwa produksi Ariya untuk tahun model 2026 akan “ditangguhkan,” dan saat ini belum ada keputusan mengenai model 2027 di pasar AS.
Dalam kutipan resmi, Nissan menyatakan:
“Nissan sedang menghentikan produksi MY26 Ariya untuk pasar AS dan mengalokasikan sumber daya untuk mendukung peluncuran Leaf 2026 yang baru di mana harganya adalah yang terendah di antara kendaraan listrik yang baru dijual di AS.”
Dampak Pada Penjualan
Ariya EV, yang diproduksi di pabrik Tochigi di Jepang, terpengaruh oleh pengurangan permintaan kendaraan listrik saat ini dan kebijakan tarif impor 15% untuk kendaraan buatan Jepang. Selain itu, kemungkinan hilangnya kredit pajak federal sebesar $7,500 untuk kendaraan listrik pada 30 September juga menjadi pertimbangan.
Ariya pertama kali diperkenalkan secara global pada tahun 2022 dan tiba di AS setahun setelahnya. Penjualan terbaiknya tercatat pada tahun 2024 dengan hampir 20,000 unit, namun jauh di bawah kompetitor utama seperti Ford Mustang Mach-E dan Hyundai Ioniq 5.
Alternatif yang Terjangkau
Meskipun menghentikan produksi Ariya, Nissan berusaha untuk tetap berkomitmen terhadap kendaraan listrik. Model Leaf 2026 yang baru saja diluncurkan akan menjadi alternatif terjangkau, mulai dari harga di bawah $30,000, atau sekitar $10,000 lebih murah dibandingkan Ariya untuk tahun model 2025.
Tren dalam Industri Otomotif
Langkah Nissan bergabung dalam tren lebih luas di industri otomotif, di mana banyak produsen seperti Ford dan General Motors juga mulai mengurangi rencana ekspansi kendaraan listrik, beralih fokus ke kendaraan hibrida dan plug-in hibrida.
Dengan perubahan ini, Nissan berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar otomotif yang terus berubah.