
Headline24jam.com – Belasan siswa dari Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis, 18 September 2025. Para siswa yang berusia antara 6 hingga 7 tahun tersebut kini mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Cikalong dan beberapa klinik terdekat.
Gejala Keracunan yang Dirasakan
Setelah menyantap makanan MBG, para siswa mengalami mual, muntah, dan pusing. Sebagian orang tua melaporkan kondisi anak-anak mereka di media sosial, mengungkapkan kekecewaan mereka terkait insiden keracunan tersebut.
Maya Elisa Fitri, salah satu orang tua, mengungkapkan di akun Facebook-nya, “Kalau tidak speak up, tidak akan ada evaluasi. Semakin malam, jumlah pasien anak bertambah.”
Tindakan dari Pihak Berwenang
Pihak kepolisian setempat sudah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Mereka telah melibatkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) terkait banyaknya laporan dari orang tua dan petugas kesehatan. Maya juga menyampaikan bahwa ahli gizi sudah hadir untuk membantu penanganan.
“Semoga kejadian ini menjadi contoh dan pembelajaran agar makanan yang diberikan kepada anak-anak lebih layak,” tambah Maya. Ia juga menyarankan agar konsumsi makanan tidak terlalu banyak menggunakan frozen food.
Upaya Penanganan Kesehatan
Kapolsek Cikalong, AKP Dede Darmawan, membenarkan bahwa 13 orang murid telah diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG. Dede mengonfirmasi bahwa korban berasal dari beberapa sekolah di wilayah tersebut dan mereka sedang mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan.
“Fokus kami kini adalah memastikan penanganan medis yang optimal di Puskesmas dan klinik,” jelas Dede. Ia juga berharap agar kondisi para siswa segera membaik dan tidak ada tambahan korban.
Investigasi Lebih Lanjut
Polsek Cikalong masih menunggu langkah selanjutnya dari tim Reskrim Polres Tasikmalaya untuk menyelidiki lebih dalam tentang sumber penyebab keracunan ini. Tim medis di Puskesmas terus memberikan penanganan intensif dan melakukan observasi untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Dengan adanya insiden ini, diharapkan perhatian lebih diberikan terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disediakan melalui program Makan Bergizi Gratis.