
Headline24jam.com – Birmingham City mengalami awal yang sulit di musim 2025/26, gagal memenuhi harapan setelah sukses di League One. Meskipun klub meraih gelar juara musim lalu, penampilan di Championship sejauh ini tersendat, dengan tim terpuruk di peringkat 11 setelah lima pertandingan, termasuk tiga kekalahan beruntun.
Pembelian Ambisius di Musim Panas
Manajemen Birmingham, dipimpin oleh Chris Davies, aktif di bursa transfer dengan merekrut pemain berbakat seperti Tommy Doyle, Kyogo Furuhashi, dan Demarai Gray. Tujuannya adalah memperkuat tim agar bisa bersaing di papan atas Championship.
Pemilik klub, Tom Wagner, berambisi mengangkat status Birmingham City menjadi tim reguler Premier League. Proyek ‘Sports Quarter’, yang mencakup pengembangan stadion baru berkapasitas 60.000, fasilitas latihan, dan area komersial, mencerminkan visi jangka panjang tersebut.
Kinerja Tim di Lapangan
Namun, di lapangan, Birmingham belum menunjukkan performa sesuai harapan. Tim tercatat sebagai yang terburuk dalam liga untuk tembakan tepat sasaran, hanya 1,8 per pertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas para pemain belum memadai untuk menciptakan peluang.
Sky Sports pundit Don Goodman mengungkapkan keprihatinan terhadap kurangnya kreativitas dalam serangan. Ia menyatakan, “Mereka defensif telah baik, namun di lini depan, angka-angka menyerang tidak menggembirakan.” Goodman menambahkan, jika tidak ada perbaikan di sektor tersebut, sulit bagi tim untuk bersaing di papan atas.
Buruknya Output Serangan
Birmingham belum mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir, dengan gol terakhir dicetak pada akhir Agustus melawan Oxford United. Situasi ini menjadi kekhawatiran bagi pendukung, yang mengetahui bahwa produktivitas serangan sangat penting untuk sukses di Championship.
Walaupun pertahanan telah mencatat prestasi positif dengan hanya kebobolan sedikit gol, keandalan lini belakang tidak berarti banyak tanpa dukungan dari lini serang. Dengan banyaknya transfer musim panas dan kualitas pemain yang masuk, Davies kini berada dalam tekanan besar untuk meningkatkan performa serangan tim.
Jika situasi ini tidak segera berubah, besar kemungkinan Birmingham akan semakin merosot di klasemen, yang bisa mengancam posisi Davies sebagai pelatih.