
Headline24jam.com – Pada tanggal 18 September, Komite Penasihat Praktik Imunisasi (ACIP) mengadakan pertemuan untuk membahas dan memberikan suara mengenai pembaruan panduan untuk tiga vaksin. Pertemuan yang berlangsung di pusat organisasi ini juga dilanjutkan pada hari berikutnya, di mana para ilmuwan dari berbagai belahan dunia memberikan penjelasan terkait keputusan ACIP dan implikasinya bagi akses vaksin di Amerika Serikat.
Apa itu ACIP?
ACIP adalah sebuah komite penasihat federal yang bertugas mengembangkan rekomendasi penggunaan vaksin di kalangan populasi sipil di AS. Dengan panduan dari ACIP, CDC memutuskan siapa yang berhak mendapatkan vaksin dan kapan.
Pada bulan Juni lalu, Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia, Robert F. Kennedy Jr., mengambil langkah kontroversial dengan “merestrukturisasi” seluruh ACIP. Semua anggota yang sebelumnya menjabat diganti dengan orang-orang pilihannya sendiri.
“Pembersihan yang menyeluruh diperlukan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap sains vaksin,” ujar Kennedy. Namun, banyak yang mengkhawatirkan bahwa anggota baru ACIP tersebut memiliki pandangan skeptis mengenai sains vaksin.
Pembaruan dari Pertemuan ACIP
ACIP kini tengah memfokuskan perhatian pada vaksin MMRV (campak, gondong, rubella, dan cacar air), COVID-19, dan hepatitis B. Dalam pertemuan baru-baru ini, panel ini memberikan suara untuk mengubah rekomendasi vaksin MMRV yang dianjurkan untuk anak di bawah usia 4 tahun.
Vaksin MMRV adalah kombinasi vaksin MMR dan cacar air, yang tidak umum digunakan di luar AS. Meskipun dianggap aman dan efektif, vaksin MMR merupakan topik hangat bagi komunitas anti-vaksin, yang terus mengaitkan vaksinisasi dengan kondisi neurodevelopment, seperti autisme.
Kontroversi Seputar Vaksin MMRV
ACIP menyarankan agar anak-anak menerima dua dosis vaksin MMR pada usia dini untuk perlindungan terbaik terhadap penyakit. Panduan saat ini memungkinkan anak-anak mendapatkan vaksin MMRV atau vaksin MMR dan cacar air terpisah untuk dosis pertama mereka.
Ada risiko sedikit lebih tinggi bagi anak-anak untuk mengalami kejang demam setelah vaksin MMRV, yang mungkin menyebabkan rekomendasi untuk menggunakan vaksin terpisah pada anak yang lebih muda. Namun, Profesor Nick Wood menyoroti bahwa hasil bagi anak yang mengalami kejang demam tidak berbeda dengan kejang yang disebabkan infeksi lain.
Kebingungan di ACIP
Perubahan dalam rekomendasi vaksin MMRV bukanlah satu-satunya hal menonjol dalam pertemuan tersebut. Menurut Dr. Helen Petousis-Harris, hasil pemungutan suara di ACIP menunjukkan kebingungan yang luar biasa. Komite memberikan suara menolak merekomendasikan vaksin MMRV untuk anak kecil, tetapi tidak mengubah kelayakan vaksin tersebut dalam program Vaccines for Children (VFC).
Program VFC memberikan vaksin gratis kepada anak-anak tanpa asuransi yang memadai. Meskipun ACIP merekomendasikan vaksin terpisah untuk anak di bawah 4 tahun, mereka tidak mengubah kelayakan vaksin MMRV di VFC.
Fokus Selanjutnya: Hepatitis B dan COVID-19
Selanjutnya, perhatian akan beralih ke vaksin hepatitis B dan COVID-19. Kebingungan mengenai kelayakan vaksin COVID-19 sudah terjadi di berbagai wilayah AS, dengan banyak organisasi medis melakukan gugatan terhadap keputusan untuk menghapus vaksin dari jadwal rekomendasi CDC untuk anak-anak dan wanita hamil yang sehat.
Banyak ahli kesehatan, termasuk Dr. Victoria Male, mendukung kelanjutan vaksin COVID-19 selama kehamilan, dengan hasil penelitian menunjukkan tidak ada masalah signifikan yang terkait dengan vaksin tersebut.
Vaksin hepatitis B, yang sudah digunakan sejak lama untuk bayi baru lahir, diakui aman dan sangat efektif dalam mencegah infeksi yang dapat menyebabkan penyakit kronis.
Kemunculan inisiatif baru di AS untuk mengedukasi masyarakat mengenai vaksin menunjukkan respons terhadap kebangkitan skeptisisme. Beberapa negara bagian, termasuk California, Oregon, dan Washington, telah membentuk aliansi untuk memberikan informasi kesehatan publik sebagai alternatif dari informasi CDC yang dianggap terlalu politis.
Dengan kompleksitas yang semakin meningkat dan percakapan yang semakin menantang, evolusi panduan vaksinasi ini akan terus dipantau oleh para ahli dan masyarakat.