Headline24jam.com – Keracunan makanan yang melanda lebih dari 500 siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga berasal dari sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah. Kejadian ini berawal pada 17 September 2025, ketika 15 siswa pertama kali melaporkan gejala keracunan, jumlah tersebut dengan cepat meningkat.
Gejala Keracunan pada Siswa
Setelah menikmati hidangan MBG, banyak siswa mengeluhkan sakit perut, mual, muntah, hingga pusing. Awalnya, 14 siswa dirawat di Puskesmas Kadungora, namun dalam waktu singkat, jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 500 orang.
Tanggapan Bupati Garut
Bupati Garut, Abdusy Syakur, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui jumlah pasti siswa yang terpapar keracunan tersebut. “Sudah dilaporkan kepada saya, tetapi kami perlu evaluasi lebih lanjut antara pengelola SPPG dan pengawasan,” ujarnya dalam percakapan dengan harapanrakyat.com.
Syakur menganggap kejadian ini sangat memprihatinkan dan mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan pengawasan terhadap produk makanan yang disajikan kepada siswa.
Penolakan DPRD Garut untuk Klarifikasi
Upaya DPRD Garut untuk menyelidiki lebih lanjut kasus keracunan ini mendapat penolakan dari pihak dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dua anggota DPRD yang hendak meminta klarifikasi tidak diizinkan untuk bertemu pengurus SPPG Yayasan Al Bayyinah 2.
“Sebagai wakil rakyat, saya berhak bertanya. Namun justru kami ditolak untuk bertemu,” kata Yuda Puja Turnawan, anggota komisi IV DPRD Garut.
Respons Pihak SPPG
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak SPPG terkait dugaan keracunan massal yang melibatkan makanan mereka. Situasi ini terus menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah setempat dalam upaya mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
(Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)