
Headline24jam.com – Queens Park Rangers (QPR) bertekad untuk kembali ke jalur kemenangan setelah mengalami musim yang mengecewakan di Liga Primer Inggris. Usai terdegradasi pada 2014/15, tim asal West London ini memasuki musim 2015/16 dengan harapan bisa segera meraih promosi kembali.
Kembali ke Divisi Kedua
QPR sebelumnya meraih kesuksesan sebagai juara divisi kedua pada 2010/11 di bawah asuhan Neil Warnock. Mereka juga mendapatkan promosi melalui play-off pada 2013/14 setelah kemenangan dramatis Bobby Zamora melawan Derby County. Namun, perjalanan mereka di Liga Primer tidak bertahan lama, dan mereka terpaksa kembali ke divisi Championship setelah meraih 30 poin di 38 pertandingan.
Penunjukan Jimmy Floyd-Hasselbaink
Dalam upaya untuk mengubah nasib, QPR menunjuk Jimmy Floyd-Hasselbaink sebagai manajer baru pada November 2015 setelah pemecatan Chris Ramsay. Dengan pengalaman sebagai pemain legend di Chelsea, Hasselbaink diharapkan dapat membawa perubahan positif.
Hasselbaink sebelumnya sukses di Burton Albion, di mana ia mengantarkan tim tersebut promosi ke League One untuk pertama kalinya. Meskipun awalnya diharapkan mampu merangsang kinerja tim, situasi di Loftus Road tidak berjalan mulus.
Tantangan di QPR
Meskipun memiliki pemain andalan seperti Charlie Austin, QPR hanya mencatat satu kemenangan dalam delapan pertandingan pertama di bawah kepemimpinan Hasselbaink. Kinerja buruk ini disertai dengan konflik antara Austin dan pelatih, yang mengakibatkan Austin hengkang ke Southampton pada Januari 2016.
Austin mengungkapkan ketidakcocokan dengan Hasselbaink, mengklaim bahwa manajer tidak memberikan dukungan yang diharapkannya. “Hasselbaink… Just didn’t like him. I couldn’t get on with him,” ujarnya.
Akhir yang Mengecewakan
Pada akhir musim 2015/16, QPR menuntaskan liga di peringkat ke-12 dengan 60 poin, terpaut 14 poin dari zona playoff. Memasuki musim penuh pertamanya, performa tim tidak kunjung membaik. Setelah 16 pertandingan awal yang buruk, Hasselbaink dipecat pada November 2016 dan digantikan oleh Ian Holloway.
Dengan perjalanan yang penuh tantangan ini, QPR kini harus mencari cara untuk bangkit kembali dan meraih tujuan utama—kembali ke kompetisi tertinggi sepak bola Inggris.