
Headline24jam.com – Jimmy Kimmel, pembawa acara terkenal, menegaskan bahwa ia tidak akan meminta maaf atas monolog kontroversialnya mengenai kematian Charlie Kirk. Pernyataan tersebut memicu kemarahan dan membuat program “Jimmy Kimmel Live!” dihentikan tanpa batas waktu oleh ABC.
Kontroversi yang Melanda
Kimmel memberikan pernyataan tersebut dalam monolognya pada Senin, 15 September. Ia menyoroti kelompok Make America Great Again (MAGA) dan menuduh mereka berusaha mengalihkan perhatian dari tersangka pembunuhan Charlie Kirk, Tyler Robinson. Kimmel menyatakan, “Kelompok MAGA [sedang] mati-matian berusaha menggambarkan anak yang membunuh Charlie Kirk sebagai orang lain dan melakukan segala cara untuk mendapat skor politik dari hal ini.”
Respon Publik dan Tindakan ABC
Reaksi publik terhadap komentar Kimmel sangat kuat, memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin politik. Brendan Carr, Ketua Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), mengancam akan mencabut lisensi ABC jika mereka tidak mengambil tindakan terhadap Kimmel. Tidak lama kemudian, ABC mengumumkan penghentian program “Jimmy Kimmel Live!” secara permanen.
Latar Belakang Kasus
Charlie Kirk, seorang sekutu dekat Donald Trump dan pendiri organisasi konservatif Turning Point USA, tewas ditembak saat menghadiri pidato di sebuah universitas di Utah. Menurut FBI, tersangka menggunakan senjata sniper dari atap gedung. Direktur FBI, Kash Patel, mengungkapkan bahwa bukti DNA menguatkan keterlibatan tersangka dalam kasus ini.
Sumber juga menyebutkan bahwa meskipun Kimmel berencana menjelaskan maksud dari monolognya, ia tidak memiliki niat untuk meminta maaf. Bahkan sehari setelah kontroversi, Kimmel tampak santai, mengunggah foto dengan pembawa acara larut malam lainnya di media sosialnya.
Penutup
Kontroversi ini memberikan sorotan lebih jauh kepada Kimmel dan juga kepada kelompok-kelompok politik yang terlibat. Dalam dunia hiburan yang terus berubah, respon terhadap pernyataan publik kerap dapat berdampak besar, seperti yang kita lihat dalam kasus ini.