
Headline24jam.com – Big tech companies are actively establishing AI agent marketplaces, as seen with OpenAI’s recent launch of ChatGPT Agent and AWS, marking a significant moment in AI infrastructure development. However, industry experts argue that the current marketplace model may be based on flawed assumptions.
Evolusi Ekonomi AI
Kebangkitan AI agen dilakukan dengan cara yang melampaui pemikiran konvensional. Saat ini, pasar sedang beralih dari hanya menjadi tempat bagi manusia untuk mengakses agen, ke arah di mana agen dapat bertransaksi dan bernegosiasi secara mandiri.
Menangani Masalah Ekonomi
Diharapkan, agen-agen ini akan menangani berbagai tugas ekonomi, seperti pengalokasian modal dan negosiasi layanan. Peralihan ini diharapkan membuat sistem menjadi lebih efisien, dari yang sebelumnya membutuhkan satu klik menjadi tanpa klik sama sekali.
Tanda-Tanda Awal Ekonomi Antar Agen
Sejumlah protokol, seperti A2A milik Google dan Model Context Protocol dari Anthropic, menunjukkan kemajuan menuju ekonomi yang lebih berbasis agen. Dengan menggunakan infrastruktur berbasis kripto, transaksi antara agen semakin memungkinkan.
Tantangan Infrastruktur dan Risiko dari Big Tech
Untuk mewujudkan pasar antar agen yang berfungsi dengan baik, pembangunan infrastruktur yang tepat sangatlah penting. Protoko standar kini muncul untuk komunikasi antar agen, memungkinkan lingkungan kolaboratif antara agen. Namun risiko muncul jika dominasi Big Tech memunculkan pasar yang terpusat, dengan sedikit pilihan bagi pengguna.
Menggambarkan Internet Masa Depan
Penting untuk dicatat bahwa akan ada perubahan besar dalam cara agen beroperasi, yang dapat mendefinisikan ekonomi masa depan. Masa depan bukan hanya sekadar interaksi manusia dengan agen, melainkan interaksi agen antar agen.
Pengembangan infrastruktur saat ini akan menentukan apakah kita akan memiliki pasar pusat yang menyerupai internet saat ini atau kembali ke janji awal internet yang terdesentralisasi.