Headline24jam.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini bertemu dengan Emaliyah, ibu dari RR, seorang gadis 23 tahun dari Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). RR dijebak lewat tawaran pekerjaan dan dikirim ke China pada Mei 2025, di mana ia dipaksa menikah dan sekarang masih disekap, dengan pelaku meminta tebusan sebesar Rp200 juta.
Kasus Penipuan Kerja ke Luar Negeri
Kasus ini dimulai ketika RR tertipu oleh tawaran lowongan kerja yang mengarah pada pengiriman dirinya ke China. Sebelum keberangkatannya, ia mengalami penyekapan di Bogor dan dipaksa menikah dengan seorang pria asal China.
“RR diduga menjadi korban perdagangan manusia dan mungkin diperjualbelikan di sana,” ujar Dedi Mulyadi, yang membagikan momen pertemuannya dengan ibu RR melalui akun TikTok-nya, @dedimulyadiofficial, pada Jum’at (19/09/2025).
Indikasi Pelaku yang Terlibat
Gubernur Dedi Mulyadi mengonfirmasi adanya empat pelaku yang terindikasi terlibat dalam kasus ini. Semua pelaku merupakan warga negara Indonesia yang berasal dari Cianjur, Bogor, dan Jakarta.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Kapolres Kota Sukabumi tentang penanganan kasus ini. Dua pelaku dari Cianjur, satu dari Bogor, dan satu dari Jakarta,” jelasnya. Gubernur juga menghubungi Menteri yang membidangi urusan buruh migran untuk mempercepat proses pemulangan RR ke Indonesia.
Imbauan untuk Masyarakat
Dedi Mulyadi mengingatkan masyarakat Jawa Barat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang dapat menjebak individu ke dalam situasi sulit.
“Hati-hati untuk seluruh warga Jawa Barat untuk menghindari bujuk rayu pekerjaan ke luar negeri,” tegasnya.
Tanggapan Warganet
Unggahan Gubernur Dedi Mulyadi mendapat banyak reaksi dari warganet. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap maraknya pekerja migran asal Jawa Barat ke China dan menekankan pentingnya kewaspadaan.
“Banyak pak warga Jabar yang kerja di China,” komentar salah satu pengguna. Beberapa warganet lainnya mendorong masyarakat untuk lebih percaya diri dan menciptakan peluang pekerjaan di dalam negeri, bukan terbuai oleh janji gaji besar dari pekerjaan di luar negeri.
“STOP Human Trafficking!! Jangan mudah tergiur bujuk rayu bagi yang ingin bekerja ke luar negeri,” ujar komentar lainnya, menekankan keberadaan penyalur imigran gelap yang masih aktif beroperasi.
Diskursus ini menunjukkan pentingnya edukasi dan informasi kepada calon pekerja untuk menghindari risiko besar terkait pekerjaan ilegal di luar negeri.