
Headline24jam.com – Dua abad yang lalu, seorang penemu Prancis bernama Nicéphore Niépce menciptakan momen penting dalam sejarah sains dan seni. Di Saint-Loup-de-Varennes, ia menggunakan kotak gelap untuk merekam gambar pertama di dunia menggunakan cahaya, yang kini dikenal sebagai fotografi.
Penemuan Pertama dalam Fotografi
Pada tahun 1826, Niépce meninggalkan sebuah pelat timah yang dilapisi zat peka cahaya selama delapan jam. Proses ini menghasilkan gambar samar dari pemandangan di depannya, yang kemudian dikenal sebagai View from the Window at Le Gras. Ini dianggap sebagai foto tertua yang masih ada hingga kini.
Proses Kreatif Niépce
Walau tidak menganggap dirinya seorang seniman, teknik yang dikembangkan Niépce menunjukkan kreativitas yang tinggi. Ia menggunakan bitumen dari Judea, substansi tar yang mengeras saat terkena cahaya. Setelah terpapar cahaya, Niépce mencuci pelat dengan minyak lavender, memberinya tampilan yang menakutkan dari atap, pepohonan, dan cerobong asap.
Inspirasi dari Lithografi
Ketertarikan Niépce terhadap lithografi, teknik cetak yang sedang populer di Prancis pada awal abad ke-19, memicu dia untuk bereksperimen. Ia berpikir tentang bagaimana cahaya dapat digunakan untuk merekam visual secara langsung dan kuat.
Istilah Heliografi
Niépce menyebut prosesnya “heliografi,” dari kata Yunani helios yang berarti “matahari” dan bahasa Latin graphy yang berarti “menulis” atau “menggambar.” Jadi, heliografi dapat diartikan sebagai “menggambar dengan cahaya matahari.”
Kunjungan ke Inggris
Meskipun tidak jelas kapan tepatnya gambar pertama Niépce diambil, penemuan ini diperkenalkan pada 1826 saat ia menunjukkan karyanya kepada ilustrator botani Francis Bauer. Bauer sangat terkesan dan mendorong Niépce untuk mempresentasikan temuan ini di London, namun gagal mendapatkan perhatian dari Royal Society ketika mencoba pada 1827.
Kolaborasi dengan Louis Daguerre
Setelah kembali ke Prancis, Niépce berkolaborasi dengan Louis Daguerre, seniman Prancis lainnya yang kemudian menciptakan proses daguerreotype. Proses ini memperoleh pengakuan dari Royal Society pada tahun 1839 setelah menyelesaikan masalah internal mereka.
Warisan Niépce
Sayangnya, Niépce meninggal pada 1833 sebelum melihat penemuan yang dianggap revolusioner ini diakui. Kini, ia dan Daguerre dianggap sebagai bapak fotografi. Warisannya mulai diakui secara penuh, meski memakan waktu bertahun-tahun.
Penghormatan Terhadap Niépce
Seorang penulis yang membahas patung Niépce di Châlon-sur-Sâne menyatakan bahwa “jika setiap orang yang merasa berutang budi pada penemu fotografi memberikan kontribusi, patung itu kini bisa terbuat dari perak dan emas.” Penghormatan ini mencerminkan pentingnya kontribusi Niépce dalam dunia seni dan sains.