
Headline24jam.com – Pasar kripto mengalami penurunan tajam untuk hari kedua berturut-turut pada 23 September 2025, dengan kapitalisasi pasar jatuh di bawah $4 triliun dan kini berada di angka $3,91 triliun. Penyebab crash ini adalah likuidasi besar-besaran, penurunan volume perdagangan, aliran keluar dana dari ETF, dan kedaluwarsa opsi besar-besaran.
Penyebab Crash Pasar Kripto
Pada hari yang sama, likuidasi lebih dari $1,7 miliar menghantam pasar kripto, menjadi angka tertinggi sejak awal tahun. Likuidasi besar ini terutama berasal dari posisi long yang mencapai sekitar $1,65 miliar, sementara posisi short hanya menyentuh $145 juta. Menurut data dari CoinGlass, Deribit, Bybit, dan Binance paling terdampak, dengan hampir satu miliar dalam nilai yang terpengaruh dari derivatif di Bybit.
Dampak Likuidasi
Likuidasi terbesar terjadi pada Ethereum (ETH), menyentuh sekitar $497 juta, sementara Bitcoin mengalami penumpukan likuidasi pada level $111.5K untuk longs dan $113.8K untuk shorts. Status tersebut menciptakan ‘magnet harga’, berpotensi menyebabkan lebih banyak likuidasi jika harga terus turun. Selain itu, volume perdagangan harian turun lebih dari 12,93%, tercatat hanya sekitar $294 juta dengan Bitcoin menyumbang $55 miliar dari total volume tersebut.
Kedaluwarsa Opsi dan Aliran Keluar ETF
Crash pasar juga didorong oleh kedaluwarsa opsi yang besar, menyebabkan tekanan jual tambahan. Sekitar $265 juta dalam opsi call dan $155 juta dalam opsi put untuk Bitcoin kedaluwarsa, hampir setengah miliar dolar keluar dari pasar, sementara Ethereum turut mengalami kerugian dengan opsi senilai $67 juta yang kedaluwarsa.
Data menunjukkan bahwa ETF Bitcoin mengalami aliran keluar lebih dari $363 juta, menandakan keluarnya dana institusional dari pasar. Fidelity juga dilaporkan menjual 7.454 ETH senilai $31,2 juta, yang semakin memperburuk situasi.
Apa Selanjutnya Setelah Crash?
Meskipun pasar menghadapi dampak yang merugikan, crash ini dapat menjadi sinyal untuk kemungkinan pembalikan pasar. Sejarah menunjukkan bahwa pergerakan besar seperti ini sering kali diikuti oleh kenaikan, mirip dengan crash 5 Agustus yang menjadi awal rally kripto di kuartal akhir 2024.
Dengan perkembangan ini, para investor dan pelaku pasar tetap waspada dan mengamati tanda-tanda pembalikan yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.