
Headline24jam.com – Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Fokus utama yang menarik perhatian adalah perjalanan pendidikan Gibran yang terekam dalam Sistem Informasi Pencalonan (Silon) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jejak Pendidikan Gibran
Dalam data resmi, Gibran diketahui menempuh dua kali pendidikan setara SMA di luar negeri. Awalnya, ia mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Solo, Jawa Tengah. Gibran adalah lulusan dari SDN 16 Mangkubumen Kidul dan SMP Negeri 1 Surakarta pada tahun 2002.
Setelah menyelesaikan jenjang SMP, pria yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden ini melanjutkan pendidikan SMA di dua institusi berbeda. Antara tahun 2002 hingga 2007, ia tercatat bersekolah di Orchid Park Secondary School di Singapura dan UTS Insearch di Sydney, Australia.
Sekolah di Singapura dan Australia
Gibran mulai bersekolah di Orchid Park Secondary School pada tahun 2002, institusi ini resmi dibuka pada 21 April 2001. Setelah lulus pada tahun 2004, langkah selanjutnya membawanya ke UTS Insearch, program persiapan untuk masuk ke University of Technology Sydney. Walaupun tak mendapat gelar akademik saat itu, KPU mengakui masa sekolah Gibran di dua tempat tersebut total menjadi lima tahun.
Terus Berprestasi
Setelah kembali dari Australia, Gibran melanjutkan kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan berhasil meraih gelar Bachelor of Science dengan penghargaan Second Class Honours Second Division pada tahun 2010. Keberhasilan ini menandai langkahnya ke dunia akademik yang lebih tinggi.
Polemik Ijazah
Meski prestasi akademis Gibran cukup membanggakan, keaslian ijazahnya sempat dipermasalahkan seiring keluarnya surat dari University of Bradford pada 13 November 2010. Namun, fakta terungkap bahwa MDIS memang pernah menjalin kerjasama dengan universitas tersebut, yang memberi peluang Gibran untuk mendapatkan gelar dari Inggris.
“Saya bangga dengan perjalanan pendidikan yang telah saya lalui. Setiap langkah membawa pengalaman berharga,” ujar Gibran dalam sebuah wawancara.
Dengan catatan akademis yang kuat, Gibran semakin meyakinkan masyarakat akan kemampuannya memimpin. (dis/and)