
Headline24jam.com – Dua berlian dari tambang Voorspoed di Afrika Selatan telah memberikan wawasan langka tentang kimia mantel Bumi. Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience pada 3 Oktober 2023, mengungkapkan bahwa berlian tersebut terbentuk pada kedalaman 280 hingga 470 kilometer dengan tekanan antara 9 hingga 16 gigapascal dan suhu mencapai sekitar 1.600°C. Temuan ini menegaskan bahwa berlian alami sering kali terbentuk di kedalaman mantel.
Temuan Baru tentang Unsur Nikel
Dalam penelitian ini, geolog berhasil menemukan inklusi nanoscale yang terdiri dari nikel-besi dalam berlian, serta karbonat kaya nikel pada skala mikroskopis. Ini menjadi bukti pertama yang menunjukkan keberadaan nikel di kedalaman tersebut. “Ini adalah snapshot langka dari kimia mantel yang sedang berlangsung,” ungkap Dr. Yaakov Weiss dari Universitas Ibrani Yerusalem.
Proses Pembentukan Berlian
Para ilmuwan meyakini bahwa terbentuknya nikel-besi dan karbonat kaya nikel di dalam berlian ini merupakan hasil dari proses yang dikenal sebagai metasomatic redox-freezing. Proses ini melibatkan perpindahan material karbonat teroksidasi ke dalam batuan peridotit yang kaya akan mineral silikat seperti olivin.
Implikasi bagi Geologi
Penemuan ini juga menawarkan penjelasan untuk fenomena di mana garnet terbentuk di bawah kondisi oksidasi yang tidak terduga. “Ketika karbonat teroksidasi lebih lokal, hal ini dapat mengoksidasi nikel setelah kehabisan besi,” jelas Weiss.
Riset yang Berlanjut
Penelitian ini penting untuk memahami komposisi magma vulkanik, terutama kimberlit yang terkenal kaya akan berlian. Giza ini memberikan pandangan baru terhadap keberadaan karbonat dan potasium dalam peridotit mantel, yang dapat menjelaskan elemen yang mudah terlepas saat terjadinya magma.
Dengan penemuan ini, para peneliti berharap dapat lebih memahami dinamika kimia dalam mantel Bumi yang lebih dalam, serta bagaimana proses-proses tersebut berkontribusi pada formasi mineral yang kita temui di permukaan.