
Headline24jam.com – Dalam sorotan gemerlap kehidupan Jakarta, muncul sosok kontroversial bernama Oei Tambah Sia, si ‘crazy rich’ yang dikenal kabar miringnya. Lahir dari keluarga kaya pada zaman Batavia, Oei tampaknya tidak sepenuhnya memahami tanggung jawab yang datang seiring dengan kekayaan tersebut. Dengan kebiasaan menghabiskan uang yang nyeleneh, ia pun mencuri perhatian publik.
Oei, yang sering tergoda dengan gaya hidup berlebihan, tak segan menghamburkan uang untuk berbagai aktivitas yang terbilang kontroversial. Mulai dari perjudian, sabung ayam, hingga gaya hidup hedonis, ia dikenal doyan gonta-ganti pasangan. Pengakuan langsungnya, “Saya memang suka wanita cantik. Tidak ada masalah dalam memilih yang mana,” menambah bumbu cerita kehidupannya yang berwarna.
Bungalo di Ancol: Tempat Bersantai yang Mewah
Menariknya, Oei memiliki sebuah bungalow mewah di Ancol, tempat yang sering ia gunakan untuk bersantai bersama para wanita yang ditemuinya. Tidak jarang, ia menarik perhatian dengan penampilannya yang fashionable saat berkeliling kota, kadang sampai mengganggu ketenangan warga sekitar. “Saya tidak peduli dengan pandangan orang lain, yang penting saya bahagia,” tambahnya dengan nada santai.
Namun, kebiasaan ekstravagannya tidak berhenti di situ. Dalam salah satu kejadian nyeleneh, Oei membuat sensasi dengan menghabiskan uang kertas untuk cebok setelah buang hajat di pinggir kali. Fenomena ini kontan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama yang kesulitan di tengah tekanan ekonomi. Pemandangan unik ini bahkan dikerjakan di hadapan kalangan menengah ke bawah yang berebut mendapatkan uang yang terjatuh.
Cinta yang Berujung Tragis
Di tengah gelimang kontroversi, Oei menjalin hubungan cinta dengan seorang sinden bernama Ajeng Gunjing. Ia mengajak Ajeng ke Jakarta dan menempatkannya di bungalow kesayangannya. Namun, sebuah insiden berujung bencana saat Ajeng jatuh sakit dan dibesuk oleh saudaranya, Mas Sutejo. Kecemburuan Oei meluap, dan ia menginstruksikan anak buahnya untuk menghabisi pria tersebut.
Kisah ini berujung tragis. Oei mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi dan menyalahkan pesaingnya, Liem Soe King. Namun, tidak lama kemudian, semua rencana jahatnya terkuak oleh pihak berwajib.
Pada akhirnya, Oei Tambah Sia dijatuhi hukuman mati dengan cara gantung, menyaksikan ketidakberdayaannya di depan masyarakat yang ia torehkan kontroversi. – (dis/and)