
Headline24jam.com – Poppy Sovia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-41 pada Selasa, 23 September 2025. Namun, tahun ini terasa berbeda dan lebih emosional karena ia harus merayakan tanpa sosok ayahnya yang baru saja meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.
Poppy, yang ditemui di Jakarta Selatan, berbagi momen haru saat ia mengenang ulang tahun pertamanya tanpa kehadiran orang tua tercintanya. “Sudah masuk 41 tahun, memaknainya sulit ya. Tapi aku mulai paham apa yang aku mau dan tidak mau,” ujarnya dengan nada lembut.
Kehilangan yang Mendalam
Sebelum hari bahagianya, Poppy mengalami kehilangan besar saat sang ayah berpulang di Sukabumi. “Papa baru saja meninggal, jadi tidak ada perayaan ulang tahun tahun ini,” ungkapnya, dengan mata yang berkaca-kaca. Momen tersebut memang sarat dengan harapan, sekaligus kepedihan, karena tak ada doa dari ayahnya.
Meskipun tinggal terpisah, Poppy merasa kehadiran ayahnya selalu ada di setiap langkahnya. Ia mengakui, “Setiap kali mengalami masalah, papa selalu jadi tempat curhat. Beliau mengerti dan selalu memberi masukan yang menenangkan.” Momen sederhana seperti makan nasi Padang bersama juga menjadi kenangan tak terlupakan yang selalu ia rindukan.
Komunikasi via Video Call
Poppy yang telah lama tidak tinggal bersama sang ayah, tetap memperkuat ikatan melalui teknologi. “Sering video call dan papa selalu komentar positif di media sosialku. Itu yang paling aku kangenin,” cerita Poppy yang mengenang momen-momen penuh tawa mereka.
Ayah Poppy diketahui memiliki riwayat hipertensi dan ketika jatuh, keadaan mendesak membuat Poppy merasakan kepanikan akan tidak sempat melihat sang ayah sebelum pergi. “Terakhir kali bertemu saat Lebaran. Kabar papaku meninggal sangat mengejutkan,” tambahnya.
Menjalani Hidup dengan Bijak
Di tengah kesedihan, Poppy berusaha mengambil hikmah dari kehilangan ini. “Ini adalah bagian dari hidup, ada yang lahir dan ada yang pergi. Aku mencoba menerima semua ini dengan ikhlas,” ucapnya, sambil menyebutkan bahwa ia kini bergabung dalam komunitas yatim untuk berbagi dan memberi dukungan.
Walaupun dikelilingi duka, Poppy tetap merasa bersyukur atas dukungan dari keluarganya. “Aku memilih untuk menghabiskan waktu sederhana dengan mereka. Ini adalah masa untuk mengenang dan juga merayakan hidup,” ungkap Poppy dengan semangat baru.
Dalam keheningan yang menyelimuti momen tersebut, Poppy berdoa agar sang ayah tenang dan ia bisa lebih bijak dalam menjalani hidup ke depan.