
Headline24jam.com – Colossal Biosciences, perusahaan terdepan dalam bidang de-extinction, mengumumkan ambisi mereka untuk menghidupkan kembali lima spesies yang punah akibat aktivitas manusia, yaitu woolly mammoth, thylacine, dodo, moa, dan dire wolf. Dalam upaya ini, mereka berencana menghadirkan mammoth kehidupan nyata pada tahun 2028. Rachael Funnell, host podcast The Big Questions, menginvestigasi lebih dalam mengenai konsep de-extinction dalam episode terbaru, menggali alasan, proses, dan implikasi dari upaya ambisius ini.
Apa itu De-extinction?
De-extinction, atau pengembalian spesies punah, telah mendapatkan perhatian luas di kalangan ilmuwan dan masyarakat. Dengan definisi “functional de-extinction,” Colossal Biosciences mengklaim telah berhasil menghidupkan kembali spesies dire wolf. Menurut co-founder Ben Lamm, konsep ini lebih dari sekadar menciptakan genetik; ini tentang membawa kembali ekosistem yang hilang.
Wawancara dengan Para Ahli
Dalam episode The Big Questions, Rachael mewawancarai beberapa ahli termasuk Beth Shapiro, Chief Science Officer Colossal, dan Matt James, Chief Animal Officer. Shapiro menjelaskan bahwa “de-extinction bukan hanya tentang menghadirkan kembali spesies, tetapi juga tentang mempelajari dan memahami dampak dari perubahan yang mereka tinggalkan.”
Perspektif Sejarah
Sejarawan Professor Sadiah Qureshi, penulis buku Vanished: An Unnatural History Of Extinction, menambahkan, “Kita perlu mempertimbangkan nilai etis dan ekologis dari mengembalikan spesies ini. Apakah kita siap untuk mengelola mereka dalam konteks modern?”
Temukan Podcast
Episode ini dapat didengarkan di berbagai platform podcast, termasuk Apple Podcasts, Spotify, dan Amazon Music. Diskusi mendalam ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman masyarakat mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembalian spesies punah.
Dengan menggunakan pendekatan berbasis data dan wawasan ahli, de-extinction menawarkan harapan baru bagi pelestarian spesies di masa depan.