
Headline24jam.com – Kapten Sheffield Wednesday, Barry Bannan, mengungkapkan evaluasi jujur mengenai kurangnya komunikasi dengan pemilik kontroversial, Dejphon Chansiri. Dalam situasi krisis yang dihadapi klub, Bannan menyoroti tantangan yang dihadapi tim, serta harapan untuk mengangkat performa tim kembali.
Sheffield Wednesday, salah satu klub terbesar di luar Premier League, telah mengalami masa sulit sejak terdegradasi dari level tertinggi sepak bola Inggris pada akhir musim 1999/2000. Sejak saat itu, banyak generasi penggemar klub yang hanya mengenal tim ini beroperasi di divisi Championship atau League One. Akibat manajemen yang buruk selama beberapa tahun terakhir, banyak pihak memperkirakan bahwa klub ini akan terlibat dalam perjuangan untuk menghindari degradasi ke divisi ketiga pada akhir musim ini.
Krisis Manajerial yang Menghantui Klub
Dalam beberapa tahun terakhir, Sheffield Wednesday mengalami sejumlah masalah manajerial yang signifikan. Banyak pemain kunci yang meninggalkan klub dengan biaya rendah atau bahkan secara gratis pada musim panas lalu. Keterlambatan pembayaran gaji menjadi masalah utama, yang diperparah dengan pengunduran pelatih Danny Rohl sembilan hari sebelum musim dimulai.
Henrik Pedersen kini berupaya mengobarkan semangat tim dengan dukungan dari pemain senior, termasuk Bannan. Namun, para pemain terpaksa menghadapi masalah individu, seperti keterlambatan pembayaran gaji dan embargo transfer, sambil menghadapi risiko administrasi karena utang sebesar £7,3 juta.
Komunikasi yang Minim dengan Chansiri
Dalam sebuah wawancara dengan Alan Brazil dan mantan rekan setimnya di Aston Villa, Gabby Agbonlahor, Bannan menjelaskan sulitnya berkomunikasi dengan Chansiri, yang tinggal di Thailand. “Kami tidak melihat pemilik klub untuk waktu yang lama. Ini cukup sulit,” ujar Bannan. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada perantara yang bisa menghubungkannya langsung dengan Chansiri, sehingga semua pertanyaan harus disampaikan melalui sekretaris klub, yang bukan merupakan tanggung jawabnya.
Suporter yang Setia
Bannan juga mencatat betapa luar biasanya dukungan dari para suporter Sheffield Wednesday. “Ini adalah klub besar, dan para penggemar telah mendukung kami di setiap pertandingan away musim ini,” imbuhnya. Namun, atmosfer di kandang sendiri terkesan berbeda, dengan adanya protes dari suporter yang memperjuangkan hak mereka. Bannan menegaskan bahwa para penggemar tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini, dan perubahan harus segera dilakukan.
Harapan untuk Musim Depan
Meskipun klub menghadapi tantangan besar, Bannan tetap berkomitmen untuk memperbaiki keadaan. Ia telah menandatangani perpanjangan kontrak pada 2 Agustus dan telah bermain dalam semua enam pertandingan Championship musim ini, meski mendapat kartu merah pada pertandingan pembuka melawan Leicester City.
Setelah meraih kemenangan penting 2-0 melawan Portsmouth, Bannan dan rekan-rekannya berharap dapat terus membangun momentum. Mereka telah mengumpulkan empat poin dari tiga pertandingan away, meskipun harus menghadapi tiga kekalahan berturut-turut di kandang.
Kesimpulan: Legasi Bannan di Sheffield Wednesday
Apa pun yang terjadi musim ini, Bannan akan selalu diingat sebagai sosok penting dalam sejarah Sheffield Wednesday. Ia telah menunjukkan loyalitas dan dedikasinya kepada klub dalam kondisi yang sulit. Jika mampu memimpin tim keluar dari situasi sulit ini, statusnya di klub akan semakin terangkat.
Setelah hasil positif di Portsmouth, Sheffield Wednesday kini akan menjamu Queens Park Rangers pada Sabtu mendatang, dan Bannan berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi tim.
Headline SEO (H1)
Barry Bannan Ungkap Kurangnya Komunikasi dengan Pemilik Sheffield Wednesday
Meta description
Barry Bannan mengekspresikan tantangan komunikasi dengan Dejphon Chansiri di Sheffield Wednesday dalam situasi sulit, berharap untuk memperbaiki performa tim.