
Headline24jam.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan rencananya untuk bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) perwakilan wilayah Jawa Barat pada bulan depan. Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya terkait insiden keracunan yang baru-baru ini terjadi.
Evaluasi Penyelenggaraan MBG
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa evaluasi akan dilaksanakan pada Senin, 28 September 2025. Pertemuan tersebut akan membahas berbagai aspek penting dari program MBG, termasuk kehigienisan dapur dan kualitas bahan makanan yang digunakan.
“Kami akan mulai dengan memeriksa kebersihan dapur dan memastikan bahan makanan yang digunakan berkualitas,” jelasnya setelah rapat di DPRD Kota Bandung pada 25 September 2025.
Dedi menekankan bahwa penting untuk memeriksa rentang waktu antara memasak hingga penyampaian menu kepada siswa. Ia akan meminta penilaian menyeluruh terhadap kebersihan dapur dan mutu bahan makanan yang disediakan.
Kualitas dan Distribusi Makanan
Gubernur berharap agar lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa lebih dekat dengan sekolah-sekolah penerima MBG. Menurutnya, jarak tempuh yang jauh dapat menambah risiko, terutama ketika jumlah siswa yang dilayani sangat banyak.
“Harapan saya dapur bisa dekat ke sekolah untuk mengurangi risiko yang ada,” ungkapnya.
Keputusan Terkait Program MBG
Meski demikian, Dedi Mulyadi belum dapat memutuskan apakah program MBG akan dihentikan sementara akibat insiden keracunan. Pertemuan dengan kepala BGN perwakilan wilayah Jawa Barat menjadi kunci dalam pengambilan keputusan tersebut.
“Pemprov Jabar akan mengambil keputusan setelah evaluasi. Yang paling penting adalah mengatasi trauma bagi mereka yang terpengaruh, karena program ini bertujuan untuk meningkatkan nutrisi anak-anak,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah evaluasi yang diambil, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat kembali berjalan dengan aman dan efisien. (Reza/R6/HR-Online)