
Headline24jam.com – Dalam beberapa tahun terakhir, AMG mengalami masa-masa yang penuh tantangan. Sejak peluncuran C63 berkapasitas empat silinder pada September 2022, banyak kritik yang datang. Meskipun Mercedes-Benz tidak merilis angka penjualan terpisah untuk merek performanya, laporan tentang diskon besar-besaran mengisyaratkan bahwa produk baru ini belum sesuai harapan.
Masalah dan Perubahan di AMG
Dalam berita terbaru, AMG juga menghadapi masalah dengan penarikan kembali 219 unit kendaraan hypercar AMG One terkait risiko kebakaran. Jumlah tersebut mencakup hampir 80% dari total produksi, setelah melalui berbagai kendala pengembangan untuk menghomologasikan mesin Formula 1 untuk penggunaan jalan raya. Meski begitu, AMG tetap optimis dengan rencana peluncuran mesin V-8 baru dan janji akan hadirnya mobil sport listrik yang “sangat emosional.”
Perubahan Kepemimpinan
Selain itu, Mercedes-Benz mengumumkan pergeseran kepemimpinan di AMG. CEO saat ini, Michael Schiebe, akan berpindah ke posisi baru sebagai Anggota Dewan Manajemen yang bertanggung jawab atas Produksi, Kualitas, dan Manajemen Rantai Pasokan. Selama dua setengah tahun memimpin AMG, Schiebe, yang telah bergabung sejak 2004, menuliskan banyak pengalaman berharga. Nama pengganti yang akan memimpin AMG belum diumumkan, tetapi akan diberitahukan di kemudian hari.
Inovasi dan Harapan untuk Masa Depan
AMG menunjukkan komitmennya terhadap mesin pembakaran internal yang lebih baik untuk bersaing dengan BMW M dan Audi Sport. Menurut rumor, C63 yang akan datang mungkin akan dibekali mesin 3.0 liter, bukan V-8, meskipun desakan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi tetap ada.
Di sisi kendaraan listrik, konsep GT XX akan berkembang menjadi sedan super listrik yang menjanjikan performa tinggi. Schiebe optimis tentang upaya AMG untuk menciptakan “V-8 listrik terbaik di pasaran,” meskipun skeptisisme tetap ada terkait suara mesin dan pergeseran gigi yang disimulasikan.
Ke depannya, AMG perlu menjaga keseimbangan antara mesin inline-six dan V-8 untuk memenuhi keinginan penggemar mesin konvensional. Mercedes-Benz memiliki kapasitas untuk mengelola portofolio yang luas, tetapi tantangan tetap ada bagi pemimpin baru di AMG, terutama dalam upaya membawa kembali mesin V-12 setelah komitmen terbaru Mercedes untuk mempertahankan mesin terbesar mereka.
Kesimpulan
Dengan begitu banyak perubahan dan tantangan yang dihadapi, masa depan AMG tetap menjadi sorotan. Walaupun ketatnya regulasi emisi membatasi kemungkinan pengenalan mobil jalan raya dengan mesin Formula 1 yang sama sekali baru, inovasi dan kepemimpinan baru diharapkan bisa mendorong AMG ke arah yang lebih positif.