
Headline24jam.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Jawa Barat, tengah mempertimbangkan untuk memasukkan Aksara Sunda ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler di SD dan SMP. Inisiatif ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya lokal yang semakin terlupakan oleh generasi muda.
Dukungan dari Dinas Pendidikan
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Heni Tishaeni, mendukung rencana tersebut. Ia menegaskan bahwa Aksara Sunda merupakan warisan budaya yang penting untuk dilestarikan dan diintegrasikan dalam proses pembelajaran.
“Kami sudah menerima beberapa masukan. Rencananya, kami akan mempertemukan pihak terkait dengan MGMP Bahasa Sunda,” terang Heni.
Integrasi Aksara Sunda dalam Pembelajaran
Heni mengungkapkan bahwa materi Bahasa Sunda, termasuk pengenalan Aksara Sunda, telah ada dalam sistem pembelajaran, tetapi perlunya pembahasan lebih lanjut agar implementasi menjadi lebih kuat.
“Pertemuan akan diadakan untuk membahas apakah Aksara Sunda akan dijadikan kegiatan ekstrakurikuler atau langsung dimasukkan ke dalam kurikulum,” ujarnya.
Persiapan untuk Tenaga Pendidik
Heni menambahkan bahwa para tenaga pendidik siap menyambut wacana ini, walaupun mereka masih membutuhkan penyesuaian dan pelatihan tambahan agar pembelajaran efektif.
“Guru-guru pasti tidak keberatan, hanya perlu penyesuaian dan pelatihan kembali. Guru harus terus meng-update dirinya dengan materi pembelajaran,” imbuhnya.
Komitmen Pemerintah Daerah
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali Aksara Sunda agar lebih dikenal oleh masyarakat. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah penerapan Aksara Sunda pada papan nama jalan di Kota Cimahi.
“Pemerintah Kota berkomitmen untuk menghidupkan aksara daerah. Di Cimahi, itu berarti Aksara Sunda. Saat ini, aksara ini mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi muda. Banyak yang bahkan tidak tahu seperti apa bentuk Aksara Sunda,” jelas Ngatiyana.
Dengan upaya ini, diharapkan Aksara Sunda dapat kembali dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.