
Headline24jam.com – Produsen mobil mewah asal Inggris, Bentley, telah resmi mengubah target peluncuran kendaraan listrik (EV) mereka dari tahun 2030 menjadi 2035. Perubahan ini mencerminkan kesadaran baru atas perlunya ekspektasi yang lebih realistis terkait adopsi kendaraan listrik di segmen luxury dan ultra-luxury.
Keputusan ini diambil menyusul rendahnya permintaan untuk kendaraan listrik baterai (BEV) di pasar mewah, meskipun ada dorongan elektrifikasi dari regulasi lingkungan, terutama di Eropa. Bentley mengakui bahwa segmen pelanggan ultra-luxury belum sepenuhnya siap untuk meninggalkan mesin pembakaran internal (ICE).
Strategi Baru untuk Masa Transisi
Dengan identitas yang erat kaitannya dengan mesin V8 dan W12, Bentley menghadapi tantangan dalam transisi penuh ke teknologi BEV. Perusahaan memberikan dirinya waktu tambahan hingga tahun 2035 untuk memastikan infrastruktur pengisian daya, teknologi baterai, dan minat konsumen benar-benar siap.
Sebagai bagian dari strategi jangka menengah, Bentley akan berfokus pada pengembangan model hibrida. Hingga 2035, mereka berkomitmen untuk memperkenalkan model hibrida atau listrik baru setiap tahunnya. Mengikuti keberhasilan plug-in hybrid V6 pada model Bentayga, Bentley juga berencana menerapkan mesin V8, twin-turbo dan plug-in hybrid pada model inti seperti Continental GT dan Flying Spur. Kemungkinan ini sejalan dengan penawaran premium dari grup Volkswagen, termasuk Porsche dan Lamborghini.
Peluncuran EV Pertama yang Mundur
Rencana peluncuran kendaraan listrik pertama Bentley yang awalnya dijadwalkan untuk 2026 kini mundur menjadi 2027. Kendaraan listrik ini, meskipun belum memiliki nama resmi, akan dibentuk sebagai SUV mewah berukuran lebih kecil dibandingkan Bentayga.
SUV listrik ini diharapkan menggunakan arsitektur Premium Platform Electric (PPE), yang juga menjadi dasar bagi Porsche Macan Electric dan Audi Q6 e-tron. Dengan konfigurasi motor ganda, kendaraan ini diperkirakan mampu memproduksi tenaga hingga 1.000 dk untuk menyeimbangkan bobotnya, menjaga performa tinggi yang diharapkan dari merek ultra-mewah seperti Bentley.
Kesimpulan
Dengan penundaan target dan fokus pada hibrida, Bentley menunjukkan komitmennya terhadap elektrifikasi tanpa kehilangan identitasnya sebagai produsen mobil mewah. Perubahan ini tak hanya mencerminkan realitas pasar, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi ekspektasi pelanggan kelas atas di masa mendatang.