
Headline24jam.com – Pada Agustus 2005, klub EFL Championship Stoke City memecahkan rekor transfer mereka untuk merekrut penyerang Guinea, Sambegou Bangoura, dari klub Belgia, Standard Liege. Ini adalah keputusan yang tetap terkenal di Stoke-on-Trent hingga saat ini.
Setelah menyelesaikan tiga musim berturut-turut di divisi kedua sepak bola Inggris, Stoke City memasuki jendela transfer musim panas 2005 dengan perubahan besar. Manajer Tony Pulis dipecat dan digantikan oleh pelatih asal Belanda, Johan Boskamp. Pengelolaan klub yang berbasis di Islandia pada saat itu mengklaim bahwa alasan utama pemecatan Pulis adalah ketidakmampuannya memanfaatkan pasar Eropa secara efektif. Boskamp datang dengan harapan memperbaiki kesalahan tersebut.
Pada saat itu, Liga Pro Belgia menjadi area yang sangat diperhatikan oleh Stoke City, yang berhasil mendatangkan beberapa pemain, termasuk Carl Hoefkens, Gabriel N’Galula, dan Martin Kolar, dengan Bangoura sebagai rekrutan paling signifikan setelah bergabung dengan klub dengan biaya rekor klub sebesar £900.000.
Dengan catatan gol yang cukup baik di Belgia, Bangoura membawa harapan tinggi saat tiba di Staffordshire setelah dua bulan menunggu izin kerja. Awal karirnya di Potteries menjanjikan. Bangoura membuat debutnya sebagai pengganti saat melawan Derby County, tak lama setelah kedatangannya di klub, sebelum akhirnya mendapatkan tempat di starting eleven.
Awal Cerah Bangoura di Stoke City
Bangoura tidak memerlukan waktu lama untuk menunjukkan kemampuannya. Dalam pertandingan debutnya di kandang melawan rival lokal, Crewe Alexandra, ia mencetak gol yang membuatnya segera disukai oleh para penggemar Stoke. Dalam sembilan laga berikutnya, ia berhasil menambah tujuh gol, termasuk mencetak gol dalam enam pertandingan berturut-turut. Para penggemar klub mulai bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mendapatkan pemain dengan talenta seperti Bangoura.
Namun, seiring berjalannya waktu, pertanyaan tentang kemampuannya akan segera terjawab.
Setelah mencetak gol dengan mudah, Bangoura mengalami masa penurunan performa. Ia gagal mencetak gol dalam empat pertandingan berikutnya sebelum kembali ke benua asalnya untuk mewakili Guinea di Piala Afrika. Di sinilah masalahnya dimulai.
Masalah yang Muncul Setelah Piala Afrika
Setelah Guinea tersingkir dari Piala Afrika 2006, Bangoura seharusnya kembali ke Stoke, tetapi kenyataannya berbeda. Meskipun striker ini secara teknis tersedia untuk pertandingan melawan Preston North End pada 4 Februari, ia tidak hadir. Ia juga melewatkan pertandingan berikutnya melawan Cardiff City, dan manajer Boskamp pun marah besar.
Bangoura akhirnya muncul kembali sembilan hari setelah Guinea tersingkir dari turnamen, dengan Boskamp mengatakan, “Ia meminta maaf, tetapi saya masih sangat marah karena ini tidak dapat diterima.” Dia mengklaim bahwa Bangoura memiliki masalah keluarga tetapi seharusnya bisa memberikan informasi lebih baik kepada klub. “Saat ini, cara terbaik baginya untuk membayar saya dan para pemain adalah dengan mencetak gol. Semua orang tahu ia adalah pemain kunci bagi kami.”
Perilaku kontroversial Bangoura berlanjut bahkan setelah akhir musim. Ia muncul lebih dari sebulan terlambat setelah liburan musim panas berakhir pada tahun 2006. Beberapa minggu ke dalam musim 2006-07, ia kembali menghilang sebelum pertandingan Championship melawan Barnsley.
Manajemen Baru dan Akhir Karirnya di Stoke
Pada titik ini, Stoke berada di bawah manajemen dan kepemilikan baru, dengan Tony Pulis kembali mengelola klub, dan keluarga Coates sebagai pemilik. Keduanya tidak senang dengan sikap Bangoura. Ia hanya tampil dalam tiga laga di bawah rejim Pulis sebelum akhirnya dipinjamkan ke klub di Brussel.
Musim panas 2007, Stoke menjual Bangoura ke Boavista dengan kerugian £270.000. Ketua klub, Peter Coates, bahkan menyebutnya “a disgrace” karena tindakan dan sikapnya yang tidak profesional.
Meskipun Bangoura menunjukkan potensi di awal karirnya di Stoke City, segala harapan tersebut dengan cepat sirna karena perilakunya yang tidak konsisten dan masalah di luar lapangan. Optimalisasi bakat seperti Bangoura sangat bergantung pada komitmen dan dedikasinya terhadap klub, fakta yang tampaknya tidak dipahami olehnya.
Seiring waktu, perjalanan awal yang menjanjikan ini menjadi pengingat tentang bagaimana ketidakpastian dan ketidakstabilan seorang pemain dapat mempengaruhi kariernya secara keseluruhan di dunia sepak bola yang kompetitif.
Kesimpulan
Perjalanan Sambegou Bangoura di Stoke City menunjukkan dinamika kompleks yang sering terjadi dalam dunia sepak bola profesional. Meskipun memulai dengan harapan tinggi, kariernya cepat mengarah pada kehampaan akibat keputusan dan perilakunya yang tidak profesional. Hal ini menekankan pentingnya tidak hanya bakat tetapi juga komitmen dan disiplin dalam mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
• Headline SEO (H1): Transfer Kontroversial Sambegou Bangoura ke Stoke City pada 2005
• Meta description: Sambegou Bangoura, penyerang Guinea, mengejutkan dunia sepak bola Inggris dengan transfernya ke Stoke City pada 2005 namun menghadapi masalah yang memperburuk kariernya.