
Headline24jam.com – Leicester City mengalami hasil imbang 1-1 melawan Wrexham dalam pertandingan di King Power Stadium, Selasa malam. Pelatih Marti Cifuentes mengungkapkan kekecewaannya terhadap penampilan timnya yang dianggapnya “terlalu angkuh”. Hasil ini menambah daftar hasil imbang yang telah dialami Leicester sejak awal September, dengan empat pertandingan beruntun yang berakhir dengan skor sama. Fans dan Cifuentes mengeluh mengenai kurangnya ketajaman dalam permainan mereka, sebuah faktor penting dalam usaha kembali ke Premier League secepat mungkin.
Sejak jeda internasional bulan September, Leicester hanya mampu meraih hasil imbang melawan Oxford United, Coventry City, West Bromwich Albion, dan Wrexham. Cifuentes, yang berambisi untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri tim dan prestasi, memandang kurangnya serangan efektif sebagai penghalang utama. Setelah menunggu hingga menit akhir untuk menyelamatkan satu poin di The Hawthorns, pemain pinjaman dari Rennes, Jordan James, mencetak gol pertamanya untuk Leicester dengan penyelesaian yang baik pada menit ke-36. Ini menjadi puncak dari serangan yang melibatkan 13 operan.
Meskipun memimpin pada babak pertama, Leicester tidak dapat mempertahankan keunggulan mereka, dan dengan hanya 13 menit tersisa, Nathan Broadhead berhasil menyamakan skor untuk Wrexham, mencetak gol liga pertamanya setelah pindah dari Ipswich Town. Cifuentes merasa timnya memiliki sedikit alasan untuk mengeluh ketika Wrexham berhasil menyamakan kedudukan.
Penilaian Cifuentes Terhadap Performa Tim
Meskipun memiliki banyak pilihan pemain berkualitas, Cifuentes tidak menyembunyikan kekhawatirannya tentang performa tim. Ia merasa frustrasi karena timnya melewatkan poin penting pada awal musim, sementara tim lain seperti Middlesbrough terus menunjukkan performa yang mengesankan dalam perburuan promosi. “Saya sangat kecewa karena saya merasa kami telah kehilangan dua poin hari ini,” ungkap Cifuentes. “Kami memainkan 45 menit pertama dengan baik dan memiliki kontrol yang baik.”
Pada babak pertama, Leicester menguasai permainan dengan baik dan menciptakan beberapa peluang, tetapi hanya satu yang benar-benar dapat dijadikan gol. Sayangnya, Cifuentes mencatat bahwa kesempatan Wrexham untuk mencetak gol datang dari kesalahan timnya sendiri. Ia mengingatkan timnya di babak kedua untuk tetap agresif. “Dalam liga ini, Anda tidak dapat merasa benar-benar dominan selama 95 menit. Kami harus terus meningkat untuk mencapai tingkat dominasi ini,” katanya.
Kebutuhan untuk Meningkatkan Ketajaman
Meskipun Leicester menikmati rata-rata penguasaan bola yang tinggi di awal musim—58,3%—hal ini tidak selalu berbanding lurus dengan kontrol permainan secara keseluruhan. Dalam delapan pertandingan pertama mereka, Leicester berada di urutan kedua dalam persentase penguasaan bola, tetapi masih kesulitan mencetak gol. Rata-rata mereka hanya 1,3 gol per pertandingan jauh dari angka yang diperlukan untuk menantang posisi promosi otomatis.
Cifuentes memiliki pemain berpengalaman seperti Jordan Ayew dan Patson Daka, serta beberapa pemain muda berbakat. Namun demikian, tim harus meningkatkan produktivitas untuk mencetak lebih banyak gol. Dengan 13 poin dari 24 yang mungkin terdengar baik, celah ini bisa meluas jika tidak ada perbaikan signifikan dalam performa.
Tantangan yang Dihadapi Leicester
Leicester akan menghadapi Swansea City dalam pertandingan berikutnya, yang bisa jadi adalah kesempatan untuk membalikkan keadaan. Mengingat awal musim yang menyedihkan ini, Cifuentes dan timnya harus segera menemukan cara untuk meraih kemenangan. “Kami harus bisa menyelesaikan pertandingan dan menghukum lawan ketika kami memiliki peluang,” jelas Cifuentes, menunjukkan keinginan untuk melihat timnya kembali ke jalur yang benar.
Kepentingan untuk tidak membiarkan kecerobohan menghalangi kemajuan mereka menjadi sangat penting. Cifuentes terus mendorong para pemainnya untuk tidak menganggap enteng setiap pertandingan dan untuk tetap fokus dalam setiap detik kompetisi. Tim ini berpotensi memiliki semua yang diperlukan untuk bersaing di Championship, tetapi bisa jadi tantangan lebih besar menunggu jika mereka tidak segera menyesuaikan cara bermain mereka.
Menghadapi tim-tim di Championship bukan hanya tentang menguasai penguasaan bola, tetapi juga bagaimana bisa memanfaatkannya untuk mencetak gol dan menutup pertandingan. Dengan rencana yang jelas dan kooperasi yang baik antar pemain, Leicester memiliki kekuatan untuk menyelesaikan pertandingan dengan baik.
Cifuentes dan fans Leicester kini berharap untuk melihat tim mereka Bangkit bersama dan mengubah hasil imbang menjadi kemenangan dalam beberapa pertandingan ke depan demi meraih kembali tempat di Premier League yang mereka rindukan.
• Headline SEO (H1): Leicester City Imbang Melawan Wrexham, Marti Cifuentes Kecewa
• Meta description: Leicester City meraih hasil imbang 1-1 melawan Wrexham. Pelatih Marti Cifuentes menilai timnya kurang tajam dan terlalu angkuh dalam permainan.