
Headline24jam.com – Sheffield Wednesday, klub yang terjebak dalam kekacauan manajerial, menghadapi situasi semakin kritis di bawah kepemilikan Dejphon Chansiri. Pasca musim panas yang merugikan di Hillsborough, tim yang berlaga di Championship itu tampaknya semakin terpuruk. Popularitas Chansiri di kalangan penggemar telah menurun drastis, menyeret klub dalam krisis finansial yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Sejak beberapa tahun terakhir, pengelolaan keuangan Chansiri menjadi sorotan tajam setelah klub dikenakan berbagai sanksi oleh English Football League (EFL). Dengan hanya dua transfer musim panas kemarin, yakni pinjaman Harry Amass dan Ethan Horvath, Sheffield Wednesday kini terkurung dalam lima embargo EFL. Peraturan tersebut, yang berlaku hingga jendela transfer Januari 2027, semakin memperburuk keadaan dengan larangan pengeluaran dana akibat keterlambatan pembayaran gaji—masalah yang sudah sering terjadi.
Krisis Gaji yang Berulang
Keterlambatan dalam pembayaran gaji merupakan isu yang mencolok. Dalam tujuh bulan terakhir, Chansiri gagal membayar gaji pemain senior pada waktu yang ditentukan sebanyak lima kali. Situasi ini mengakibatkan hilangnya pemain kunci seperti Michael Smith dan Josh Windass secara gratis. Sanksi yang melekat akibat keterlambatan ini diperkirakan akan berujung pada pemotongan poin, yang bisa berkisar antara tiga hingga 15 poin.
Desakan untuk perubahan kepemilikan di klub semakin menguat, terutama dengan munculnya regulasi baru dalam dunia sepak bola Inggris. Simon Jordan, mantan ketua Crystal Palace dan sekarang menjadi pundit di talkSPORT, percaya bahwa Independent Football Regulator yang baru diimplementasikan bisa menjadi kunci untuk menggulingkan Chansiri.
Potensi Dampak Independent Football Regulator
Jordan menjelaskan bahwa regulator baru tersebut memiliki wewenang untuk mempengaruhi kepemilikan klub. Dalam sesi wawancara, dia menyatakan, “Regulator memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan. Jika situasi ini tidak berubah, saya percaya mereka akan campur tangan.”
Meskipun EFL tidak memiliki kapasitas untuk melibatkan diri dalam masalah kepemilikan klub, Jordan mengingatkan bahwa regulator memiliki kuasa untuk mengambil langkah yang diperlukan. Dia menekankan bahwa situasi ini, yang mirip dengan kasus klub-klub lain di Inggris, bisa menjadi pelajaran penting bagi penggemar. “Penting untuk berhati-hati dalam memilih siapa yang memimpin klub Anda,” tuturnya.
Performa Tim dalam Kesulitan
Meskipun berada dalam situasi yang mengkhawatirkan, Sheffield Wednesday menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam kompetisi. Dengan skuad yang sebagian besar terdiri dari pemain muda dan pengalaman senior yang minim, harapan untuk bertahan di Championship terlihat suram. Setelah delapan pertandingan, klub hanya selisih selisih gol yang memisahkan mereka dari zona degradasi.
Namun, ada cahaya di ujung terowongan. Dalam laga terbaru mereka, pasukan Henrik Pedersen berhasil mengalahkan Portsmouth 2-0, diikuti dengan hasil imbang melawan QPR dan Birmingham City. “Mereka memang berada di zona merah, tapi usaha dan semangat tim patut diacungi jempol,” ungkap analis sepak bola lokal.
Tantangan di Depan
Pihak manajemen klub dan penggemar kini harus bersiap menghadapi tantangan besar di depan. Dengan kesulitan finansial yang terus membayangi, dan potensi pemotongan poin yang bisa mengubah taktik strategi komisi, tekanan terhadap tim semakin meningkat. Melawan Coventry City di pertandingan mendatang haruslah menjadi moment penting bagi tim untuk membuktikan bahwa mereka memiliki semangat juang yang besar.
Penggemar kini berharap, dengan adanya regulator baru dan potensi untuk mendorong perubahan di pucuk kepemimpinan klub, masa depan Sheffield Wednesday bisa beranjak dari keterpurukan. “Klub ini memiliki sejarah yang kaya,” kata seorang penggemar berat yang tak mau disebutkan namanya. “Kami ingin melihat klub ini kembali ke jalur yang benar.”
Sheffield Wednesday masih menyisakan perjalanan panjang dalam mencari stabilitas baik di lapangan maupun keuangan. Apa pun yang terjadi di masa depan, kekuatan dan semangat para pemain akan terus menjadi harapan bagi pendukung setia.
Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday Hadapi Krisis Manajerial di Bawah Dejphon Chansiri
Meta description: Sheffield Wednesday terperosok dalam krisis di bawah Dejphon Chansiri, menghadapi sanksi dan tantangan kepemilikan baru yang bisa mendatangkan perubahan.