
Headline24jam.com – Tokopedia dan TikTok Shop berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat serta Dinas Perkebunan Kabupaten Sumedang untuk mendukung kemajuan UMKM dan petani kopi excelsa di Sumedang, Jawa Barat. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas kopi excelsa, yang kini mulai diterima di pasar nasional dan internasional.
Potensi Kopi Excelsa di Sumedang
Saat ini, terdapat empat jenis biji kopi yang dikenal, yaitu arabika, robusta, liberika, dan excelsa. Meskipun arabika dan robusta lebih populer di kalangan masyarakat, kopi excelsa memiliki potensi besar dan diusahakan oleh petani lokal. Kebun kopi arabika di Jawa Barat mencapai 3.707 hektare pada 2024, sedangkan perkebunan excelsa baru terdaftar seluas 88 hektare.
Sentra Kopi Grade 1
Pemerintah Kabupaten Sumedang mengakui daerahnya sebagai salah satu sentra kopi grade 1 di Indonesia, termasuk kopi excelsa. Beberapa daerah penghasil terpenting termasuk Gunung Manglayang dan Gunung Tampomas.
Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia, menyatakan, “Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dukungan nyata kepada para petani kopi dan meningkatkan daya saing kopi excelsa di pasar lokal dan global.”
Peningkatan Permintaan
Kopi excelsa mulai dikenal secara global setelah digunakan oleh Ryan Wibawa, Juara Ketiga World Brewers Cup 2024, dalam kompetisi. Ia mengatakan, “Kopi excelsa Sumedang, potensi lokal yang mulai dikenal pasar global.” Ini menunjukkan bahwa merek kopi excelsa semakin diminati.
Kekurangan Stok
Sayangnya, di tengah popularitasnya, ketersediaan biji kopi excelsa masih terbatas. Ryan menambahkan bahwa permintaan yang tinggi membuat stok di pasaran cepat habis. Ia berkolaborasi dengan Coffee Processor Rainaldi dan petani lokal untuk memperbanyak produksi.
Tantangan dan Peluang
Rainaldi menjelaskan bahwa puncak panen kopi excelsa terjadi antara Agustus dan Oktober, dan tanaman excelsa dapat hidup selama ratusan tahun. Dengan pengelolaan yang baik, satu pohon dapat menghasilkan sekitar 100 kilogram per panen.
Namun, tantangan dalam mengembangkan excelsa termasuk identifikasi lokasi yang tepat untuk penanaman. Rainaldi menyatakan, “Awalnya kami hanya mengelola 20 pohon, kini sudah meluas ke wilayah yang lebih besar.”
Penutup
Kopi excelsa menunjukkan potensi yang menonjol untuk bersaing dengan jenis kopi lain. Dengan dukungan dalam hal budidaya dan promosi, diharapkan kopi excelsa bisa semakin diterima di pasar internasional.
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari RM.ID di Google News dan bergabunglah di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update” untuk informasi terkini.