
Headline24jam.com – Pada tahun 2007, sekelompok pemburu ikan Inuit di Alaska melakukan penemuan mengejutkan saat menguliti bangkai ikan paus bowhead. Mereka menemukan sisa-sisa sebuah harpoon yang terbenam dalam daging paus tersebut, yang diperkirakan berasal dari akhir abad ke-19. Penemuan ini berhasil mengungkap usia paus tersebut, yang ditaksir mencapai 115 tahun atau lebih.
Penemuan Tak Terduga di Antara Es
Pada satu kali perburuan, saat membelah ikan paus bowhead (Balaena mysticetus), seorang ahli biologi menemukan fragmen harpoon tersebut dan mengirimkannya kepada John Bockstoce, seorang sejarawan di New Bedford Whaling Museum. Harpoon yang ditemukan adalah jenis peluru meledak, yang populer di New Bedford ketika wilayah itu masih menjadi pusat perburuan paus dunia di akhir 1800-an.
Populasi Paus Bowhead dan Dampak Perburuan
Paus bowhead merupakan makhluk raksasa Arktik yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di perairan utara yang dingin. Dengan panjang hingga 18,8 meter dan berat mencapai 90.710 kilogram, paus ini memiliki lapisan lemak tebal yang menjaga mereka tetap hangat di lautan terdingin.
Namun, spesies ini pernah mengalami penurunan dramatis akibat perburuan komersial yang meluas, yang menyebabkan jumlah mereka menurun menjadi kurang dari 3.000 individu. Berkat larangan perburuan yang diberlakukan pada tahun 1921, populasi paus bowhead kini diperkirakan mencapai antara 10.000 hingga 23.000 individu. Meskipun demikian, perburuan subsisten yang dilakukan oleh masyarakat adat masih diizinkan sebagai sumber pangan tradisional.
Usia Panjang Paus Bowhead
Penemuan harpoon ini bertambah menambah bukti bahwa paus bowhead dapat hidup sangat lama, bahkan diperkirakan hingga 200 tahun—menjadikannya mamalia terpanjang hidup di Bumi. Dr. Ariel Zeleznikow-Johnston menjelaskan metode lain untuk menentukan usia paus ini. Menurutnya, lensa mata paus menyimpan aspartat yang dapat memberikan informasi usia berdasarkan perbandingan molekul yang ada.
“Aspartat pada mata paus yang baru lahir sepenuhnya di dominasi jenis kiri. Seiring bertambahnya usia, proporsinya akan cenderung turun ke keseimbangan 50:50,” jelas Zeleznikow-Johnston.
Konsekuensi dari Umur Panjang
Di balik keistimewaan umur panjangnya, paus bowhead memiliki beberapa aspek biologis unik. Misalnya, ukuran testisnya yang kecil mungkin mengindikasikan adaptasi genetik yang memungkinkan pengecekan sel-sel lebih efektif sebelum pembelahan, meskipun bisa berdampak negatif pada kesuburan.
Dengan semua wawasan ini, penemuan harpoon di tubuh paus bowhead tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menambah pemahaman kita tentang spesies luar biasa ini dan ancaman yang dihadapinya dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.