
Headline24jam.com – Bulan September 2025 mencatat rekor baru untuk insiden peretasan bernilai jutaan dolar, meskipun total kerugian dari peretasan cryptocurrency mengalami penurunan signifikan. Data dari CertiK menunjukkan kerugian akibat eksploitasi kode menurun drastis, sementara para peretas beralih ke serangan berukuran menengah yang menargetkan bursa terpusat dan platform DeFi.
Penurunan Kerugian di Kuartal Ketiga
Kerugian akibat peretasan cryptocurrency merosot tajam pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan total kerugian menurun dari $803 juta pada kuartal kedua menjadi $509 juta, atau sekitar 37%. Berbanding terbalik dengan kuartal pertama, di mana hampir $1,7 miliar dicuri, kerugian tahun ini menunjukkan penurunan lebih dari 70%.
Insiden Jutaan Dolar Meningkat
September dipandang sebagai bulan paling aktif untuk pencurian bernilai tinggi dengan total 16 peretasan yang masing-masing melebihi $1 juta, menetapkan rekor bulanan baru. Meskipun ada lonjakan ini, rata-rata pencurian bernilai jutaan dolar selama tahun ini tetap berada di sekitar enam per bulan, lebih rendah dari lebih dari delapan per bulan pada tahun 2023 dan 2024.
Profil Serangan dan Target
Bursa terpusat menjadi target utama dengan mengakibatkan kerugian sebesar $182 juta. Menurut laporan dari Hacken, para peretas semakin mengandalkan teknik phishing dan sosial engineering untuk mengkompromikan dompet multisignature dan hot wallets. Dalam kuartal ini, proyek DeFi juga terkena dampak, kehilangan total $86 juta, termasuk eksploitasi sebesar $40 juta pada bursa terdesentralisasi GMX v1.
Ancaman dari Cyber Units Korea Utara
Yevheniia Broshevan, CEO Hacken, menyebutkan bahwa unit siber dari Korea Utara menjadi ancaman terbesar, bertanggung jawab atas sekitar 50% dari total dana yang dicuri di kuartal ini. “Metode mereka semakin canggih, berkembang dari teknik phishing sederhana menjadi serangan yang lebih kompleks,” ungkap Broshevan.
Upaya Memperkuat Keamanan
Meskipun terjadi peningkatan dalam jumlah peretasan jutaan dolar, penurunan kerugian keseluruhan menunjukkan bahwa upaya untuk menguatkan protokol dan kode mungkin telah memberikan hasil. Data dari CertiK juga menunjukkan bahwa kerugian akibat kerentanan kode jatuh dari $272 juta di kuartal kedua menjadi hanya $78 juta di kuartal ketiga.
Dengan informasi ini, penting bagi pengguna kripto untuk tetap waspada ketika berinteraksi dengan platform baru dan emerging chains, seperti yang diperingatkan oleh pakar keamanan siber.