
Headline24jam.com – Gelombang kebocoran data kembali mengguncang dunia siber Indonesia. Hacker terkenal bernama Bjorka mengklaim telah membocorkan data pribadi 341 ribu personel Polri melalui akun X pribadinya sebagai balasan atas penangkapan seseorang yang dituduh sebagai ‘Bjorka palsu’.
Reaksi Aksi Penangkapan oleh Polri
Bjorka merilis informasi tersebut pada Sabtu, 4 Oktober 2025, setelah pihak kepolisian menangkap WFT, pria yang mengaku sebagai pemilik akun @bjorkanesiaaa. Penangkapan ini dilakukan di Minahasa, Sulawesi Utara.
WFT dituduh menggunakan identitas Bjorka sejak 2020 dan mencoba memeras sebuah bank. Menurut Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut peran WFT.
Data yang Bocor
Menurut pakar keamanan siber Teguh Aprianto, data yang dibocorkan mencakup nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor ponsel, dan alamat email anggota Polri. Teguh menjelaskan bahwa penangkapan WFT tidak ada hubungannya dengan Bjorka yang sebenarnya, melainkan hanya tindakan terhadap peniru.
Meskipun data yang dirilis bersifat gratis dan dapat diakses oleh publik, penelusuran menunjukkan bahwa informasi tersebut bukanlah data terbaru. Sebagian besar data berasal dari periode 2016–2017. Hal ini berarti bahwa banyak personel yang terdaftar kemungkinan telah pensiun atau tidak aktif lagi.
Implikasi Keamanan Siber
Kejadian ini kembali menyoroti lemahnya tata kelola data di institusi negara. Meskipun data yang dibocorkan bukanlah data terbaru, peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya audit keamanan siber dan transparansi pemerintah dalam penanganan insiden data.
Para ahli siber menganggap kebocoran berulang ini sebagai peringatan bagi pemerintah untuk meningkatkan sistem keamanan digital dan mekanisme mitigasi insiden. Situasi ini menuntut perhatian serius agar tidak terjadi kebocoran data di masa depan.
*()