
Headline24jam.com – Pada 2 Oktober 2025, John Clarke, Michel Devoret, dan John Martinis dianugerahi Nobel Prize in Physics atas penemuan mereka mengenai “Tunneling Kuantum Makroskopik dan Kuantisasi Energi dalam Sirkuit Listrik.” Hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia (sekitar $1,170,000 USD) akan dibagikan secara merata di antara ketiga ilmuwan tersebut.
Apa Itu Tunneling Kuantum?
Penelitian yang diakui dalam penghargaan ini berpusat pada konsep tunneling kuantum. Ini adalah fenomena yang memungkinkan partikel kuantum untuk melewati penghalang yang secara klasik tidak dapat ditembus. Misalnya, ketika bola dilempar ke dinding, bola tersebut akan memantul kembali. Di dunia mikroskopis, penghalang dapat dibuat untuk menahan partikel-partikel. Namun, ada kemungkinan partikel tersebut dapat melarikan diri melalui efek tunneling kuantum.
Eksperimen Mengubah Paradigma
Pada tahun 1984 dan 1985, ketiga ilmuwan tersebut melakukan eksperimen pada sirkuit listrik superkonduktor. Superkonduktor adalah material yang mampu menghantarkan listrik tanpa adanya resistensi. Mereka menciptakan sirkuit superkonduktor di mana komponennya dipisahkan oleh lapisan material tidak konduktif, yang dikenal sebagai junction Josephson.
Sistem kelistrikan ini bertindak sebagai partikel makroskopik tunggal. Arus mengalir tanpa membutuhkan tegangan, sesuatu yang tampaknya bertentangan dengan pemahaman kita mengenai cara kerja listrik. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa sistem ini hanya dapat melarikan diri dari keadaan nol-tegangan melalui tunneling kuantum. Mereka juga menemukan bahwa sistem ini menyerap dan memancarkan energi dalam jumlah tertentu, yang berarti energi tersebut kuantized.
Manfaat dan Implikasi Penemuan
Olle Eriksson, Ketua Komite Nobel untuk Fisika, menyatakan, “Sangat luar biasa dapat merayakan bagaimana mekanika kuantum yang sudah ada selama satu abad terus memberikan kejutan baru. Ini juga sangat berguna, karena mekanika kuantum adalah dasar dari semua teknologi digital.”
Kontribusi untuk Teknologi Masa Depan
Penemuan ketiga ilmuwan ini empat dasawarsa yang lalu kini merupakan langkah penting dalam perkembangan teknologi kuantum yang sedang muncul, dari komputer kuantum hingga sensor kuantum. Sangat cocok bagi mereka untuk menerima penghargaan ini sekarang, mengingat 2025 adalah Tahun Internasional Ilmu dan Teknologi Kuantum.
Karya mereka tidak hanya mengubah cara kita memahami listrik di tingkat mikroskopis, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi teknologi yang akan memengaruhi kehidupan sehari-hari di masa depan.