
Headline24jam.com – Albert Einstein, yang dikenal sebagai penerima Nobel Fisika karena penelitiannya tentang efek fotolistrik serta pemikiran di balik teori relativitas umum dan khusus, mengungkapkan perasaan tidak nyaman terhadap penghargaan yang diterimanya. Einstein, yang meraih pengakuan internasional pada tahun 1921, pernah berkata, “Penghargaan yang berlebihan atas karya hidup saya membuat saya sangat tidak nyaman. Saya merasa terpaksa melihat diri saya sebagai penipu yang tidak sengaja.”
Imposter Syndrome di Kalangan Ilmuwan Besar
Berdasarkan pengakuan Einstein, tampaknya ia mengalami imposter syndrome, suatu kondisi psikologis di mana individu merasa tidak pantas atas pencapaian mereka. Rasa tidak layak ini dapat mengganggu banyak individu, tak terkecuali para ilmuwan terkemuka yang pernah menerima Nobel.
Konsekuensi dari Pengakuan
Namun, tidak semua penerima Nobel merespons pengakuan dengan cara yang serupa. Terdapat istilah “Nobel disease” atau “Nobelitis” yang merujuk pada kecenderungan beberapa pemenang Nobel untuk mengembangkan pandangan yang tidak ilmiah setelah menerima penghargaan.
Sejumlah laureat Nobel, terlepas dari keahlian mereka, melanjutkan untuk mengadopsi kepercayaan t pseudoscience. Contohnya, Pierre Curie, yang terkenal dengan penemuan radium dan polonium, berpartisipasi dalam sesi seances, percaya bahwa penelitian paranormal dapat mengungkapkan misteri magnetisme.
Beliefs dan Kepercayaan yang Meragukan
James Watson, pemenang Nobel yang terkenal, mengemukakan pandangan yang telah dibantah secara luas mengenai ras dan kecerdasan. Sementara Charles Richet, pemenang Nobel di bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1913, mengemukakan istilah “ektoplasma,” yang ia kira dapat muncul dari medium selama seances.
Bahkan beberapa ilmuwan, meskipun memiliki latar belakang yang kuat, tergelincir ke dalam kepercayaan yang lebih aneh setelah penghargaan. Kary Mullis, yang berbagi Nobel Kimia pada tahun 1993, menyatakan skeptisisme tentang perubahan iklim dan mempercayai ide-ide horoskop yang sudah dibantah, termasuk klaim tentang melihat rakun bercahaya.
Mengapa Hal Ini Terjadi?
Paul Nurse, seorang pemenang Nobel lainnya, menyatakan bahwa tekanan dari media dan masyarakat sering kali membuat pemenang merasa diharapkan untuk berbicara tentang berbagai topik di luar keahlian mereka. “Saya bukanlah seorang ahli dalam segala hal,” ungkap Nurse dalam sebuah artikel di Independent, mengingatkan para pemenang Nobel lainnya untuk tetap berada dalam bidang spesialis mereka.
Akibat Berbahaya dari Pseudoscientific Beliefs
Beberapa kepercayaan yang berkembang di antara para pemenang Nobel bahkan dapat berbahaya. Richard Smalley, pemenang Nobel Kimia pada tahun 1996, menentang teori evolusi, dan ada juga yang mendukung eugenika serta praktik berbahaya terkait autisme.
Dari penjelasan ini, terlihat bahwa meskipun banyak pemenang Nobel memiliki pengetahuan yang luar biasa, mereka tetap rentan terhadap kesalahan berpikir yang berpotensi merugikan. Meskipun menarik untuk mengenali fenomena ini, penting untuk menjaga fokus pada penelitian dan kontribusi nyata dalam dunia sains.