
Headline untuk metadata SEO
Headline24jam.com – Kepala lingkungan hidup PBB, Inger Andersen, menegaskan bahwa perjanjian global untuk menangani polusi plastik tetap dapat dicapai meskipun dua kali negosiasi yang gagal dan pengunduran diri mendadak ketua perunding. Hal ini diungkapkan dalam wawancara eksklusif dengan AFP.
Upaya Mengatasi Polusi Plastik
Andersen menyampaikan bahwa meski terdapat perbedaan tajam antarnegara dalam menangani isu ini, mereka tidak akan meninggalkan proses perundingan. Negara-negara besar mendesak tindakan tegas, seperti pembatasan produksi plastik, sementara negara penghasil minyak lebih memilih fokus pada pengelolaan limbah.
Gagalnya Negosiasi Terbaru
Pembicaraan terakhir di Korea Selatan yang dijadwalkan pada 2024 berakhir tanpa kesepakatan. Hal serupa terjadi dalam pertemuan yang berlangsung di Jenewa pada bulan Agustus lalu. Meskipun kekecewaan dan kemarahan menyelimuti para delegasi, mereka menegaskan keinginan untuk terus melakukan negosiasi di masa mendatang.
Keberanian dalam Proses Perundingan
“Kami pergi dengan kejelasan yang lebih besar. Tak seorang pun yang meninggalkan meja,” kata Andersen menanggapi situasi tersebut. Ia menekankan bahwa tidak ada negara yang menganggap upaya ini sia-sia dan memutuskan untuk menyerah.
Dampak Polusi Plastik Global
Polusi plastik kini menjadi masalah global yang sudah merambah ke berbagai tempat. Mikroplastik ditemukan di puncak gunung tertinggi hingga palung laut terdalam, bahkan ditemukan dalam hampir setiap bagian tubuh manusia. Setiap tahun, lebih dari 400 juta ton plastik diproduksi, di mana setengahnya adalah barang sekali pakai.
Tantangan Daur Ulang
Hanya 15 persen dari limbah plastik yang dikumpulkan untuk didaur ulang, dengan hanya 9 persen yang benar-benar berhasil didaur ulang. Sekitar 46 persen berakhir di tempat pembuangan sampah, sementara 17 persen dibakar dan 22 persen tidak dikelola dengan baik, menjadi sampah.
Proyeksi Produksi Plastik di Masa Depan
Produksi plastik berbasis bahan bakar fosil diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2060, menambah tantangan yang dihadapi dalam upaya mengatasi polusi plastik secara global.