
Headline24jam.com – Israel dan Hamas dilaporkan telah mencapai kesepakatan awal mengenai gencatan senjata yang didukung oleh Amerika Serikat. Namun, ketidaksetujuan antara kedua pihak masih ada, terutama terkait nasib senjata yang dimiliki oleh kelompok Palestina.
Ketegangan seputar Senjata Hamas
Israel selama ini menuntut agar Hamas menyerahkan semua senjatanya untuk bisa mengakhiri konflik yang telah berlangsung dua tahun di Gaza. Israel juga menuntut agar Hamas melepas kendali pemerintahan di wilayah tersebut dan membubarkan organisasi mereka.
Di sisi lain, Hamas menolak untuk menyerahkan persenjataannya secara terbuka. Meskipun demikian, para ahli menyebutkan adanya perkembangan positif. Ada tanda-tanda bahwa Hamas secara pribadi mungkin bersedia untuk mengurangi jumlah senjata yang dimilikinya.
Pandangan Para Ahli
Hugh Lovatt, seorang pakar Israel-Palestina di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR), mengatakan bahwa terdapat perubahan besar pada posisi Hamas. “[Pejabat Hamas] telah mengatakan secara pribadi kepada para narasumber bahwa kelompok tersebut mungkin terbuka terhadap proses penonaktifan senjata ofensif Hamas,” ungkapnya.
Gencatan Senjata yang Rentan
Sementara kesepakatan gencatan senjata ini terlihat menjanjikan, tantangan terbesar tetap ada. Negosiasi mengenai pelucutan senjata Hamas bisa menjadi penghalang utama dalam mencari solusi jangka panjang untuk konflik ini.
Adanya perbedaan pandangan tentang senjata ini menunjukkan bahwa meski ada kemajuan, jalan menuju perdamaian di Gaza masih penuh liku-liku dan ketidakpastian.