
Headline24jam.com – ASN asal Kabupaten Pangandaran, Irna Kusmayanti yang dikenal sebagai ‘Emak Gacor’, menjadi perbincangan hangat setelah videonya mengkritik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, viral di media sosial. Menanggapi hal ini, Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran berencana memanggil Irna untuk memberikan klarifikasi.
Kritik Irna Kusmayanti
Irna menegaskan bahwa kritik yang disampaikannya merupakan bentuk loyalitas kepada pimpinan, dan bukan pelanggaran disiplin sebagai ASN. Ia menggunakan media sosial untuk menyuarakan pendapatnya terkait kebijakan pemerintah.
“Secara kepegawaian, tidak ada pelanggaran kedisiplinan. Bagi emak, loyalitas kepada pimpinan bukan berarti menelan mentah-mentah semua kebijakan,” ujar Irna. Ia juga mengungkapkan bahwa jika terdapat potensi masalah dalam kebijakan, ia merasa perlu untuk menyampaikan pandangannya.
Respon Terhadap Hujatan
Irna tidak merasa terganggu dengan berbagai hujatan yang dilayangkan netizen. Ia berterima kasih atas respon yang diterima, baik positif maupun negatif. Menurutnya, hal tersebut justru turut membantu menyebarluaskan kebijakan yang sedang disosialisasikan pemerintah.
“Emak ucapkan terima kasih kepada netizen yang merespons, baik yang mendukung maupun yang menghujat. Itu semua bagian dari kesuksesan sosialisasi kebijakan,” tambahnya.
Pertemuan dengan Gubernur KDM
Irna mengungkapkan rasa syukurnya karena Gubernur Dedi Mulyadi bersikap bijaksana dan tidak membungkam kritik. Setelah mengunggah videonya, KDM mengundang Irna untuk bertemu di kediamannya di Lembur Pakuan, Subang, dan memberinya amplop berisi uang.
“Bapak Aing (KDM) tidak pernah membungkam orang yang mengkritiknya,” ungkapnya.
Pemanggilan oleh BKPSDM
Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, Wawan Kustaman, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengagendakan pemanggilan Irna pada hari ini, Jumat (10/10/2025), pukul 15.00 WIB. Tujuan dari pemanggilan ini adalah untuk memahami konteks dan alasan di balik pernyataan yang disampaikannya di media sosial.
“Kita akan tanya dulu alasannya, kenapa berbicara seperti itu, konteksnya apa, dan apa yang ingin disampaikan. Kami belum bisa mengambil kesimpulan sebelum bertemu langsung,” jelas Wawan.
Wawan menekankan bahwa mereka akan menilai hasil klarifikasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut terkait disiplin ASN. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)