
Headline24jam.com – Meskipun Atacama Desert di Chili dikenal sebagai salah satu tempat terkering di dunia, saat ini daerah tersebut sedang bermekaran dengan warna-warni bunga yang memukau. Peristiwa unik ini dipicu oleh kombinasi suhu, sinar matahari, dan curah hujan yang jarang terjadi, dan saat ini berada pada puncaknya.
Fenomena Mekarnya Gurun Kering
Mekarnya bunga di Atacama Desert terjadi setelah hujan yang tidak biasa. Dengan rata-rata curah hujan hanya 2 milimeter per tahun, beberapa area di ketinggian menerima hingga 60 milimeter antara Juli dan Agustus. Karpet bunga berwarna fuksia kini menutupi Llanos de Challe National Park, menunjukkan keindahan langka dari fenomena alam ini.
Ana María Mujica, seorang profesor di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Katolik PBB Chili, menjelaskan, “Mekarnya bunga ini bertepatan dengan arus El Niño, ketika suhu udara lebih hangat, yang menyebabkan lebih banyak penguapan dan, akibatnya, lebih banyak hujan. Namun, tidak terjadi selama arus La Niña yang lebih dingin.”
Frekuensi Mekarnya Bunga
Dalam empat dekade terakhir, hanya sekitar lima belas peristiwa seperti ini yang tercatat. Karena syarat iklim yang sangat spesifik, mekarnya bunga biasanya terjadi setiap lima hingga tujuh tahun, terutama antara September dan November, yang merupakan musim semi di Chili. Namun, polanya tampak tidak konsisten dalam beberapa tahun terakhir, dengan mekarnya bunga besar terjadi di 2015, 2017, dan kembali di 2022, meskipun saat itu sedang terjadi La Niña.
Mekarnya Bunga di Waktu yang Tak Terduga
Tahun lalu, bunga juga tiba-tiba muncul pada bulan Juli, yang terletak di tengah musim dingin Chili, menunjukkan ketidakpastian dalam pola yang biasanya diharapkan. Keindahan panorama Atacama Desert yang tengah bermekaran ini diperkirakan akan bertahan hingga awal November, dengan beberapa spesies tahan kekeringan mungkin bertahan hingga Januari.
Keajaiban Alam yang Perlu Diamati
Keindahan Atacama Desert yang dipenuhi bunga jelas merupakan pemandangan yang mengagumkan. Tetapi, berdasarkan pola peristiwa baru-baru ini, tampaknya ada lebih banyak alasan untuk memperhatikan fenomena ini selain warna-warni yang indah. Masyarakat dan pengamat muda diharapkan dapat menikmati keajaiban alam ini sekaligus mewaspadai perubahan iklim yang mungkin menyebabkan efek lebih jauh ke depannya.