
Headline24jam.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Biomassa Energi Group (BEG) dan G7 Group SP.Z.O.O dari Polandia. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasok dan ekspor biomassa Indonesia menuju pasar global, khususnya di Asia dan Eropa.
Langkah Strategis dalam Bisnis Biomassa
Penandatanganan yang dilakukan di Jakarta ini merupakan langkah penting bagi PLN EPI untuk memperluas kerjasama bisnis di bidang biomassa. Ruang lingkup kerjasama meliputi perdagangan cangkang sawit dan pengembangan pabrik pellet dari Empty Fruit Bunch (EFB) berskala ekspor.
Transformasi PLN EPI
Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, menyatakan bahwa kolaborasi ini menandai suatu transformasi bagi PLN EPI dalam mendukung transisi energi nasional. “Kami ingin mengubah potensi besar Indonesia yang mencapai 130 juta ton biomassa per tahun menjadi peluang nyata bagi dekarbonisasi sistem kelistrikan dan memenuhi permintaan energi hijau global,” jelasnya.
Perluasan Bisnis Beyond KWh
Hokkop menambahkan bahwa PLN EPI kini tidak hanya berperan sebagai penyedia energi primer di dalam negeri, tetapi juga berfokus pada bisnis Beyond kWh melalui perdagangan biomassa dan ekspor bahan bakar berkelanjutan. “Kami akan memastikan pasokan biomassa dalam negeri tetap aman untuk mendukung program cofiring PLN,” tuturnya.
Potensi Biomassa Indonesia
Rogowski Wojciech Marek, Penasihat Hukum G7 Group SP.Z.O.O, optimis mengenai potensi Indonesia dalam pasar biomassa global. Ia menyebutkan bahwa permintaan biomassa global terus meningkat. “Sebelum MoU ini ditandatangani, kami sudah mempersiapkan langkah strategis untuk mengamankan pangsa pasar,” ungkapnya.
Rencana Pengembangan Pabrik EFB Pellet
Marek mengungkapkan bahwa pabrik EFB pellet pertama yang dikembangkan bersama akan mulai beroperasi pada Februari 2026 dengan target produksi awal sebanyak 120.000 ton per tahun. Rencananya, lima pabrik tambahan dengan kapasitas serupa akan dibangun.
Ia yakin kapasitas ekspor biomassa, termasuk EFB pellet, Palm Kernel Shell (PKS), wood pellet, dan jenis biomassa lainnya, dapat mencapai 3 juta ton per tahun dalam beberapa tahun mendatang. Kerja sama dengan perusahaan milik negara seperti PLN EPI diharapkan memberikan kredibilitas lebih di pasar internasional.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.