
Headline24jam.com – Ilias Chair dan Adel Taarabt telah menjadi dua pemain paling kreatif dalam sejarah Queens Park Rangers (QPR). Taarabt, yang terkenal sebagai playmaker berbakat, mencetak 19 gol dan memberikan 17 assist dalam kampanye Championship 2010/11 yang membantu QPR meraih gelar juara. Meskipun kariernya di Loftus Road mendapat banyak sorotan, upah yang diterimanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekan senegaranya, Ilias Chair, yang saat ini berjuang untuk meningkatkan gajinya meskipun terus menunjukkan performa yang mengesankan.
Kinerja Taarabt di QPR
Adel Taarabt, yang bergabung dengan QPR pada tahun 2009, menjadi sorotan publik berkat gaya bermainnya yang flamboyan dan keterampilan teknis yang luar biasa. Selama musim 2010/11, Taarabt tidak hanya berkontribusi signifikan atas gol, tetapi juga sering kali membuat para pemain bertahan lawan kebingungan dengan trik-triknya.
Seiring dengan kesuksesannya, Taarabt menerima gaji yang sangat menggiurkan, mencapai 65.000 pounds per minggu. Gaji tersebut menjadi salah satu alasan mengapa beberapa klub, termasuk AC Milan, kesulitan mengontraknya secara permanen. Kabar ini mencerminkan statusnya yang tinggi di liga, di mana tidak banyak pemain yang memperoleh kompensasi serupa dengan kemampuan yang ditunjukkan di lapangan.
Perbandingan Gaji dengan Ilias Chair
Di sisi lain, Ilias Chair, yang bergabung dengan QPR pada Januari 2017, belum meraih promosi ke divisi teratas namun sangat dihargai oleh penggemar. Gaji Chair saat ini sekitar 6.923 pounds per minggu, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Taarabt. Meski demikian, Chair telah menjadi bagian integral dari serangan QPR.
Mengamati Chair yang berusia 27 tahun, sangat mengejutkan memiliki gaji sebesar itu, meskipun ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di klub. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi Chair lebih berfokus pada kontribusinya kepada tim ketimbang keuntungan finansial semata.
Prospek Kenaikan Gaji Chair di QPR
Meskipun peran Chair dalam serangan QPR sangat signifikan, ia baru saja menandatangani kontrak baru pada Januari 2025. Kontrak jangka panjang ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak puas dengan kesepakatan yang ada saat ini. Chair sempat dianggap sebagai kandidat untuk transfer besar, tetapi seiring bertambahnya usia dan keberlanjutannya di QPR, kemungkinan tersebut semakin memudar.
Dengan situasi ini, tidak ada urgensi bagi klub untuk menaikkan gaji Chair, apalagi dengan kesepakatan yang sudah terjalin. Para pengamat olahraga mencatat bahwa Chair perlu mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya jika ingin mendapatkan imbalan yang lebih sesuai dengan performanya.
Komentar dan Pendapat Ahli
Dalam hal ini, pengamat sepak bola lokal berpendapat bahwa Chair menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap QPR. Menurut analis olahraga, “Chair adalah pemain kunci yang perlu dipertahankan tim. Namun, dalam dunia sepak bola modern, harus ada keseimbangan antara loyalitas dan kompensasi yang layak.”
Kesimpulan
Ketika melihat dua pemain berbakat ini, dapat disimpulkan bahwa meskipun Taarabt memiliki dominasi gaji yang jelas, Chair telah menunjukkan bahwa komitmen dan kinerja lebih penting daripada angka di rekening bank. Sementara QPR tampak senang dengan kontribusi Chair, masa depan dan kesejahteraannya mungkin akan bergantung pada keputusan yang diambilnya dalam waktu dekat. Jika ingin meningkatkan gajinya, Chair mungkin harus mempertimbangkan untuk mencari kesempatan di klub lain yang mungkin memberikan imbalan lebih besar.
Dengan begitu, baik Taarabt maupun Chair memberikan pelajaran tentang nilai yang berbeda di sepak bola profesional: antara kreativitas di lapangan dan penghargaan dari klub.
• Headline SEO (H1)
Ilias Chair dan Adel Taarabt: Perbandingan Karier dan Gaji di QPR
• Meta description
Saksikan bagaimana Ilias Chair dan Adel Taarabt berkontribusi di QPR, lihat perbandingan gaji yang mungkin memengaruhi masa depan Chair.