
Headline24jam.com – Setelah dinyatakan punah di alam liar selama beberapa dekade, Spix’s macaw baru saja memberikan harapan baru bagi spesies tersebut dengan penetasan anakannya yang lahir di kebun binatang Eropa. Bayi burung yang termasuk dalam spesies langka ini menetas pada pagi hari 21 September 2025, di Pairi Daiza, sebuah kebun binatang swasta di Hainaut, Belgia.
Mengenal Spix’s Macaw
Spix’s macaw, atau dalam nama ilmiahnya Cyanopsitta spixii, adalah burung beo biru yang pernah menghuni hutan tropis kering di Brasil timur laut. Dengan bulu berwarna biru cerah dan kepala abu-abu kebiruan yang lebih pucat, burung ini terkenal sebagai inspirasi film animasi Rio yang dirilis pada 2011.
Status Konservasi
Spesies ini dideklarasikan punah di alam liar sekitar tahun 2018/2019, meskipun burung terakhir yang terlihat di habitat aslinya adalah pada tahun 2000. Saat ini, Spix’s macaw hanya bertahan di penangkaran, termasuk program pembiakan yang tersebar di berbagai kebun binatang di seluruh dunia.
Keberhasilan Penangkaran di Pairi Daiza
Di Pairi Daiza, tiga Spix’s macaw dapat dilihat oleh pengunjung, sementara sembilan lainnya tinggal di aviarium khusus sebagai bagian dari program pembiakan internasional. Burung-burung ini telah bertelur sebanyak 100 kali, namun tidak ada yang berhasil dibuahi hingga saat ini. Kabar baik datang ketika telur ke-101 berhasil dibuahi, perubahan yang diyakini berkat modifikasi dalam pola makan mereka.
“Telur ini segera dipindahkan dari sarang, karena orang tua macaw pemula bisa kesulitan dalam merawat telur. Para ahli burung menjaga telur ini dengan penuh perhatian hingga menetas,” ungkap Thomas Biagi, seorang penjaga burung langka di Pairi Daiza.
Perawatan Bayi Spix’s Macaw
Setelah menetas, tim spesialis mulai memberi makan bayi Spix’s macaw tersebut setiap dua jam, siang dan malam. “Memberi makan chick setiap dua jam itu melelahkan, tetapi juga sangat memotivasi,” tambah Biagi. Meskipun saat ini bayi tersebut tidak memiliki bulu biru ikonik dan lebih terlihat seperti sosis mentah, harapan untuk masa depannya sangat besar.
Rencana Konservasi Jangka Panjang
Meskipun bayi tersebut tidak akan dilepaskan kembali ke alam liar, ia akan berfungsi sebagai pembeda utama dalam program tersebut untuk memperluas populasi Spix’s macaw. Bersama dengan ICMBio (Chico Mendes Institute for Biodiversity Conservation, Brasil) dan Kebun Binatang São Paulo, Pairi Daiza berupaya membangun populasi yang beragam secara genetik dengan harapan dapat mendukung kelangsungan spesies ini.
Harapan Masa Depan
Sejak program reintroduksi dimulai pada Juni 2022, Spix’s macaw telah dibebaskan ke alam liar di Brasil, meskipun masa depan program ini tetap tidak pasti. Namun, hatchling ke-101 diharapkan dapat memainkan peran penting dalam usaha berkelanjutan untuk mengembalikan populasi burung ini di habitat aslinya, memberikan harapan baru bagi spesies yang terancam punah ini.