
Headline24jam.com – Kepala Badan Karantina Nasional (Barantin), Sahat Manaor Panggabean, secara resmi melepas ekspor hasil hilirisasi komoditas sarang burung walet sebanyak 6,2 ton ke Vietnam. Nilai ekspor ini mencapai Rp 1 miliar dan dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Ekspor Pertama Sarang Burung Walet
Sahat menegaskan bahwa ekspor ini merupakan yang pertama kalinya bagi Indonesia dalam mengirim produk hilirisasi sarang burung walet ke pasar internasional. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nasional.
Potensi Ekonomi Pedesaan
Sahat menjelaskan bahwa hilirisasi sarang burung walet memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi pedesaan. Sebagian besar komoditas ini dihasilkan oleh masyarakat pedesaan. Dengan hilirisasi, harga sarang burung walet diharapkan dapat meningkat, sehingga berdampak positif pada ekonomi lokal.
Kolaborasi dalam Proses Ekspor
Barantin juga bekerja sama dengan Bea Cukai untuk mengembangkan platform layanan ekspor terintegrasi bernama Single Submission Quarantine Customs (SSQC). Platform ini akan mempercepat dan mempermudah proses ekspor dengan menyediakan layanan secara serentak.
Peluang Ekspor Sarang Burung Walet
Saat ini, sudah ada 20 negara yang menjadi tujuan ekspor sarang burung walet Indonesia, termasuk China, Vietnam, Hongkong, dan Jepang. Sahat mendorong pelaku usaha untuk terus melakukan hilirisasi agar Indonesia dapat menjadi trademark dalam perdagangan sarang burung walet.
Harapan untuk Masa Depan
Sahat berharap dalam 3-4 tahun ke depan, Indonesia dapat menunjukkan posisi dominannya dalam perdagangan sarang burung walet. Dia ingin sarang burung walet dikenal sebagai produk asli Indonesia dan bukan sebagai milik negara lain.
Dengan berbagai langkah strategis, Barantin berkomitmen untuk memajukan industri sarang burung walet demi kesejahteraan masyarakat di pedesaan.