
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap bahwa manta ray mengalami tahun yang penuh penemuan menarik, termasuk penambahan spesies baru dan perilaku unik saat digunakan oleh hiu Galapagos sebagai tempat menggaruk. Sebuah studi yang dipublikasikan pada Januari 2023 menunjukkan bahwa manta ray mampu menyelam lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya, mencapai kedalaman 1,250 meter di lautan terbuka.
Penelitian Manta Ray di Lokasi Berbeda
Sekelompok peneliti berhasil melacak perilaku 24 manta ray okianis (Mobula birostris) di tiga lokasi: Raja Ampat di Indonesia timur, dekat Tumbes di Peru utara, dan Whangaroa di Selandia Baru utara. Dari total alat pelacak yang dipasang, delapan berhasil dikumpulkan di permukaan laut, sementara 16 lainnya mengirimkan data secara satelit kepada tim peneliti.
Data Menarik dari Penyelaman Dalam
Data yang diperoleh memberikan wawasan berharga mengenai pergerakan manta ray, mengumpulkan total 2,705 hari tag dan mencatat 46,945 penyelaman. Dalam 79 hari tersebut, manta ray teramati menyelam hingga lebih dari 500 meter. Penyelaman ini kadang dilakukan dalam “langkah-langkah” yang memungkinkan manta untuk menyesuaikan diri dengan suhu air yang lebih dingin.
Dr. Calvin Beale, penulis utama penelitian dan lulusan PhD dari Murdoch University, menjelaskan, “Kami menunjukkan bahwa manta ray okianis mampu menyelam lebih dalam dari 1,200 meter, jauh lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya. Penyelaman ini mungkin berkaitan dengan perjalanan horizontal yang meningkat, membantu mereka mengumpulkan informasi mengenai lingkungan mereka.”
Strategi Penyusuran Laut
Data dari manta ray di Selandia Baru menunjukkan mereka melakukan penyelaman dalam setelah menjauh dari pantai. Tidak ada waktu yang lama di kedalaman maksimum, mengindikasikan penyelaman tersebut bukan untuk mencari makanan. Sesudah penyelaman, manta ray menghabiskan waktu signifikan di permukaan sebelum menempuh jarak 200 kilometer dalam waktu 73 jam.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penyelaman dalam membantu manta ray memahami sifat-sifat kolom air, termasuk suhu dan oksigen terlarut, yang penting untuk menentukan apakah mereka akan tinggal di area tersebut atau bergerak lebih jauh.
Menjelajahi Ecosystem Laut yang Luas
Dr. Mark Erdmann, Direktur Konservasi Hiu di Re:wild, yang tidak terlibat langsung dalam penelitian ini, berkomentar, “Studi ini merupakan yang pertama menyelidiki perilaku penyelaman dalam manta ray secara detail.” Dia menambahkan, “Memahami sifat dan fungsi penyelaman dalam membantu menjelaskan bagaimana hewan dapat melintasi lautan luas yang tampaknya monoton dan menghubungkan ekosistem yang terpisah jarak ribuan kilometer.”
Sementara itu, data dari lokasi di Indonesia dan Peru menunjukkan bahwa manta ray tidak melakukan penyelaman hingga kedalaman ekstrem karena karakteristik habitatnya yang lebih dangkal.
Rencana Penelitian Lanjutan
Tim penelitian di Selandia Baru telah melanjutkan menandai manta ray okianis setiap musim panas sejak 2019 dan mengharapkan dapat menerbitkan wawasan tambahan mengenai pergerakan dan perilaku makhluk megah ini dalam beberapa tahun ke depan. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Marine Science.