Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap bahwa batuan dari Kanada, Greenland, dan Hawai’i mengandung isotop kalium-40 yang sangat langka, menunjukkan bahwa material yang membentuknya mungkin berasal dari zaman sebelum peristiwa tabrakan yang menciptakan Bulan. Tim ilmuwan, dipimpin oleh Dr. Nicole Nie dari MIT, melakukan analisis pada sampel batuan dari lokasi-lokasi ini, yang mereka yakini sebagai sisa-sisa dari planet Bumi purba.
Temuan Menarik dari Penelitian
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, tim menemukan bahwa konsentrasi kalium-40 di batuan tertentu ini sekitar 65 bagian per juta lebih rendah dibandingkan dengan variasi batuan lainnya. Ini menandakan bahwa material tersebut hampir murni berasal dari proto-Bumi sebelum tabrakan dengan objek besar yang dikenal sebagai Theia.
Dr. Nie mengatakan, “Ini mungkin adalah bukti langsung pertama bahwa kita telah melestarikan material dari proto-Bumi.” Hal ini membuka wawasan baru mengenai kondisi Bumi pada awal pembentukannya.
Penjelasan Tentang Tabrakan Theia
Tabrakan antara Bumi dan objek seukuran Mars yang terjadi di awal sejarah planet ini, diperkirakan membawa sebagian besar air yang kini terdapat di lautan kita. Hal ini juga menciptakan Bulan dan menjadikan permukaan planet dalam keadaan mencair selama periode yang cukup lama.
Kebanyakan dari Bumi saat ini terdiri dari campuran 90% proto-Bumi dan 10% material Theia, namun Dr. Nie mempertanyakan apakah masih ada sisa-sisa murni dari proto-Bumi yang tersisa. Penelitian ini mencari tahu dengan membandingkan isotop kalium bersama dengan meteorit yang datang setelah peristiwa tabrakan.
Penelitian dengan Pendekatan Baru
Tim melakukan analisis isotop pada berbagai meteorit yang menunjukkan bahwa meteorit tersebut lebih kaya akan kalium-40 dibandingkan dengan Bumi. Data tersebut menunjukkan bahwa sebelum kedatangan meteorit, Bumi mungkin memiliki tingkat kalium-40 yang lebih rendah dibandingkan sekarang, menekankan potensi pentingnya menemukan batuan yang sangat rendah kalium-40 sebagai sisa dari proto-Bumi.
Dr. Nie menjelaskan, “Jika tanda kalium ini terjaga, kita ingin mencarinya di dalam waktu yang sangat lama dan di kedalaman Bumi.”
Dampak dan Pertanyaan yang Belum Terjawab
Pekerjaan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang asal-usul Bumi, tetapi juga menghadirkan beberapa pertanyaan penting. Mengapa proto-Bumi sangat rendah dalam kalium-40? Sementara ada meteorit yang juga menunjukkan kekurangan kalium-40, tidak ada yang memiliki komposisi yang sama dengan batuan di lokasi penelitian ini.
Kehadiran isotop langka ini di batuan kuno dari Greenland dan Kanada, serta pulau vulkanik seperti Hawai’i dan Réunion, membuka diskusi baru tentang sejarah geologis Bumi. Para peneliti berencana untuk terus menyelidiki lebih lanjut untuk mencari pemahaman yang lebih dalam terkait komposisi Bumi purba dan bagaimana sampel-sampel ini terhindar dari kontaminasi kalium-40 dari Theia.
Penutup
Dengan data yang berkualitas dan penelitian yang mendalam, temuan ini berpotensi membuka jalan baru dalam memahami asal muasal Bumi dan dinamika proses yang membentuk planet kita. Penelitian ini menegaskan pentingnya memahami sejarah planet kita untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang bagaimana kehidupan dapat berkembang di Bumi.